Lihat ke Halaman Asli

Ira Lathief

TERVERIFIKASI

A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Saat Cak Lantong Beraksi sebagai Si Pendekar Buta

Diperbarui: 1 November 2016   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokumen pribadi

Apa jadinya jika Cak Lontong berakting sebagai Pendekar Si Buta dari Goa Sekong dan berkompetisi dengan para pendekar silat dari tanah Tiongkok?

Hasilnya adalah suatu tontonan komedi yang mengocok perut selama 3 jam, dalam sebuah pertunjukan teater berjudul “Sri Eng Tay” di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, yang merupakan rangkaian program “Indonesia Kita” dan digagas oleh Butet Kertaradjasa dan Agus Noor. Ini untuk yang kesekian kalinya saya menonton Pertunjukan Teater dari “Indonesia Kita”, dan selalu merasa terhibur dengan lakon dan dialog para aktornya yang tak henti mengocok perut sepanjang pertunjukkan.

Lakon “Sri Eng Tay” mengisahkan tentang pergulatan dunia persilatan yang mengambil latar negri Tiongkok. Sebuah perguruan silat bernama “Go Bin Pay” yang kesemua anggotanya perempuan sedang resah karena terdengar kabar bahwa Suhu mereka akan dibunuh, sementara sang pendekar yang paling diandalkan di perguruan tersebut (Sri Eng Tay) hilang entah dimana rimbanya.

sumber: dokumen pribadi

Cerita tentang intrik dunia persilatan menjadi seru dengan diselipkannya duo tokoh Pendekar
 Buta dari Goa Sekong (diperankan oleh Cak Lontong ) dan sang murid kesayangan Rajawali Sakti (diperankan oleh Akbar, stand up comedian). Bagi saya, lakon Duo Cak Lontong dan Akbar paling memikat. Dari awal hingga akhir pertunjukkan, dialog guyonan di antara mereka berdua selalu mengundang tawa membahana dari penonton. Sepertinya kehadiran Cak Lontong memang seperti magnet tersendiri untuk banyak pertunjukkan dari Indonesia Kita, gak heran pertunjukkan “Sri Eng Tay” yang berlangsung tiga kali dari tanggal 28 dan 29 Oktober ini semua tiket terjual habis.

Selain Cak Lontong dan Akbar, lakon Sri Eng Tay juga dipenuhi banyak maestro pelakon teater tradisional yang cukup dikenal di daerah, seperti Yu Ningsih Trio Gam (Gareng, Joned, Wisben) dan ketinggalan juga menghadirkan grup para atlet Kelompok Wushu, Bulgari. Rangkaian pertunjukkan teater "Indonesia Kita" yang merupakan bagian dari program Djarum Bakti Budaya ini sendiri diadakan sebulan sekali di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

sumber: dokumen pribadi

Bagi saya, ditengah kejenuhan mendengar berita tentang panasnya Pilkada DKI, menonton teater komedi seperti "Sri Eng Tay" ini seperti cara untuk sejenak lari dari keriuhan. Terima Kasih Cak Lontong dkk sudah bikin hati dan pikiran saya gembira



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline