Lihat ke Halaman Asli

Iradah haris

We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Sebentar Lagi Lebaran, Utamakan Belanja Keperluan "Maleman"

Diperbarui: 7 Mei 2021   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

TUBAN. Lebaran sebentar lagi, warga Tuban sudah disibukkan dengan acara maleman. Sejak 21 Ramadhan bergantian warga mengadakan kenduri maleman di rumah masing-masing. Tidak heran bila hal yang paling utama di hari-hari terakhir puasa bagi warga adalah belanja keperluan maleman. 

------

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, arti kata maleman adalah selamatan atau kenduri pada malam tanggal ganjil pada bulan puasa (ramadan) tanggal 20 sampai dengan tibanya lebaran. Contoh: pada waktu yang disebut maleman itu penduduk banyak yang mengadakan kenduri.

Menyiapkan berkat untuk kenduri maleman sudah menjadi acara rutin tahunan menjelang 10 hari terakhir Ramadhan. Karena tinggal di lingkungan yang masih melestarikan acara ini, maka keluarga kami pun tidak melewatkan adat ini.

Alakadarnya, asal cukup untuk berbagi rizki dengan tetangga kanan kiri saja. Asal masih dalam takaran pantas. Tidak berlebih-lebihan. Demikian acara maleman di lingkungan kami. 

Sebenarnya makna inti acara ini juga dimaksudkan supaya kita bersedekah kepada sesama. Pada hari terakhir terutama malam-malam ganjil, menjadi keutamaan bagi umat muslim untuk berlomba dalam kebajikan. 

Makna sebenar kenduri maleman di lingkungan saya tinggal adalah untuk menyambut datangnya lailatul qodar. 10 hari terakhir di bulan ramadhan adalah hari-hari istimewa. Waktu turunnya lailatulqodar memang sebuah  rahasia. Diantara 10 hari terakhir, pada malam-malam ganjil itu diyakini salah satunya sebagai waktu turunnya lailatulqodar. Di malam ini pahala umat islam akan dilipatgandakan oleh Allah.

Masyarakat Jawa yang tinggal di kampung, umumnya masih menjaga adat menyambut lailatul qadar yang disebut maleman. Para sesepuh di desa mengatakan, bahwa acara maleman sudah ada sejak dahulu kala. Diturunkan dari generasi ke generasi oleh nenek moyang.

Konon acara kenduri di malam-malam terakhir Ramadhan ini merupakan syiar dari wali songo. Dalam mengenalkan tentang ibadah di malam-malam ganjil di akhir ramadhan. Untuk menyambut malam lailatul qadar. 

Di Tuban, berkat maleman atau kenduri maleman biasa dilakukan mulai 10 hari terakhir Ramadhan. Mengundang tetangga dekat untuk kenduri sebelum maghrib. Acara biasa diisi dengan membaca doa arwah, nariyahan (membaca sholawat nariyah) hingga khotmilqur'an. 

Tuan rumah menyiapkan berkat berisi nasi dan lauk pauk. Berkat dibagikan usai doa dan dibawa pulang masing-masing. Tujuannya supaya bisa dijadikan sebagai menu buka puasa di tumah tetangga yang diundang. Pada musim maleman begini, warga biasanya sudah jarang yang masak di rumahnya. Sebab berkat akan berdatangan dari tetangga yang mengadakan kenduri maleman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline