Lihat ke Halaman Asli

Iradah haris

We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Dua Aplikasi Favorit Isi Waktu Ngabuburit

Diperbarui: 24 April 2021   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua aplikasi favorit isi waktu ngabuburit. (Ilustrasi foto: IH)

TUBAN. Ramadhan bagi ummat islam adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk memperbanyak amalan. Namun waktu ibadah dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai ciptaan tetap harus imbang sejalan. Disela ibadah puasa era ini, banyak aplikasi gadget yang amat membantu dan memudahkan segala aktifitas. WhatsApp (WA) dan Instagram (IG) adalah yang sering saya akrabi selama Ramadhan tahun 2021. Dua aplikasi Medsos (media sosial) ini favorit mengisi waktu ngabuburit.

Gadget saat ini menjadi kebutuhan personal setiap orang. Perawatannya mudah dan praktis dibawa kemana-mana, membuat barang satu ini diminati masyarakat. Gadget pula yang mampu menjadi jembatan perantara kita kepada medsos-medsos seperti Path, Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp, dan lain sebagainya.

WA dan IG adalah dua aplikasi yang nenemani saya hampir tiap hari. Sejak pertama puasa. Diantara kesibukan menjalankan ibadah. Hingga menghabiskan waktu sambil menunggu saat berbuka, ngabuburit.

Seperti muslim pada umumnya, keinginan saya di Ramadhan tahun ini sederhana, ibadah lebih baik lagi secara kualitas dan kuantitasnya dari sebelumnya. Ibadah wajib tetap terjaga. Sunnah-sunnah puasa pun terlaksana tanpa halang rintang. Tarawih berjamaah rutin tiap malam. Bila mungkin masih menambah ibadah shalat malamnya. Tadarrus juga jalan. One day one juz. Syukur-syukur bisa khatam lebih dari sekali. 

Sementara pekerjaan rumah pun tetap sebisa mungkin dibereskan dan lancar. Anak-anak terhandle semua. Orderan kue lebaran yang sudah diterima awal puasa pun bisa dilayani tanpa terkecuali. 

Tambah lagi tantangan diri sendiri untuk menulis di Kompasiana. Harus terpenuhi. Setidaknya setiap hari ada waktu wajib untuk termenung beberapa saat di depan halaman dash board. Menulis sesuai tema. Tepat target. Non stop 30 hari selama puasa.

Dengan rentetan target dan keinginan tersebut, dua aplikasi ini jadi pilihan. Dengan WA saya bisa menghemat tenaga dan pikiran. Aktifitas gerak bisa diperkecil karena semua bisa dikoordinasi dan dihandle dari rumah. Sambil tetap menjaga latihan puasanya anak-anak. 

Semisal, untuk kebutuhan belanja ikan dan sayuran, saya bisa pesan ke pedagang keliling langganan menggunakan WA. Jika ada yang dibutuhkan, mereka bisa mengantar tiap pagi. Sedang untuk belanja kebutuhan bahan kue, saya bisa pesan antar dari toko bahan-bahan kue langganan. Juga via WA.

Sedikit waktu luang menjelang buka puasa, ngabuburitnya juga dengan WA. Saya sempatkan untuk update status. Atau sekedar menyapa, bertanya kabar atau melepas rindu dengan sanak saudara, sahabat dan kerabat. Selain menggunakan pesan, bisa telepon atau video call. Menjaga silaturrahmi menjadi mudah dengan memanfaatkan fitur yang ada. 

Untuk alasan bisnis daring, selain WA saya juga mengandalkan IG. Sebagai media promosi gratisan. Tiap ada waktu, saya bisa mulai mengapload foto-foto kue dari dapur saya. Disamping juga untuk memenuhi ketentuan dari program Tebar Hikmah Ramadhan (THR) di Kompasiana. Harus mengapload tulisan yang sudah tayang di IG.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline