Lihat ke Halaman Asli

Iradah haris

We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Mahir Masak Berpeluang Bisnis Kue Lebaran

Diperbarui: 14 April 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berani menumpuk bahan kue kering untuk pesanan hari raya (dok. IH)

TUBAN. Makin rajin mencoba banyak resep roti dan cake dalam kurun waktu setahun ini, lumayan mengasah keterampilan. Kukis, kadang2 saja saya buat hanya untuk makanan ringan anak2 waktu berkumpul di depan teve. Namun karena intensitasnya sering, membuat kue kering sudah semudah menanak nasi di rice cooker. 

Perhatian saya makin serius ke  kue kering awal April lalu. Saat ibu dan adik2 mendaulat saya untuk membuatkan beberapa jenis kue kering lebaran nanti. Menurut mereka, kue2 kering yang saya buat enak. Apalagi yang premium dengan full butter. Adik bungsu saya amat menyukai. 

Saya pikir, di pinggir kota kecil sepeti Tuban ini, siapa yang berminat membeli kue berbahan premium. Apalagi di masa pandemi begini. Tak disangka, relasi kerja adik2 saya banyak yang ikut pre order (PO). Wah, tahu begini gak boleh dilewatkan begitu saja. Bisnis kue kering di lebaran tahun ini terbukti masih bagus animonya. 

Kendati belum semahir cheff yang di acara teve, saya sudah makin percaya diri karena support orang2 terdekat. Ibu, saudara termasuk anak2 saya yang kritis. Saya mulai mengakrabi dunia baking juga berkat mereka. Selain sebab pandemi. 

Bermula pada 2020 silam. Dari niat awal melepas ketergantungan membeli roti untuk kebutuhan makan keluarga setiap hari selama pandemi. Akhirnya saya baking di dapur sendiri.  

Kemudian terlibat ide2 kreatif anak2 yang stay at home berbulan2. Baking dan terus baking hingga Ramadhan 2020. Dari keisengan anak yang nantang jualan kecil2an. Akhirnya malah sering nerima pesanan sampai sekarang. Cukup demikian?

Ternyata tidak. Anak2 saya sering bertanya, mama bisa buat ini atau itu? Sambil menunjukkan iklan yang tayang di medsos. Wujudnya beraneka kukis yang menawan. Sebulan sebelum Ramadhan, iklan kue lebaran di internet sudah bertebaran.

Celoteh anak2 kadang jadi picu. Menggugah nyali nyonya besar. Nah, dari skill membuat cake dan roti yang sudah saya akrabi setahun ini, saya geser ke chanel kukis. Kebetulan momennya pas Ramadhan tiba. Jadi saya khususkan mengumpulkan menu2 wajib yang biasa ada di meja saat lebaran tiba. Menu wajib yang saya maksud antaranya, nastar, semprit, kaastengel, lidah kucing dan putri salju, that its!

Stok kue yang tersisa di Ramadhan kedua hari ini. (dok. IH)

Seminggu sebelum Ramadhan saya memutuskan untuk menyetok berpuluh2 toples kue kering. Maksudnya supaya saat puasa, saya tidak terlalu banyak aktifitas baking untuk PO yang terlanjur saya sanggupi. Maunya, selama Ramadhan saya di dapur hanya untuk persiapan buka puasa dan sahur saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline