Lihat ke Halaman Asli

Ira Ardila

Mahasiswa

Pergi ke Tanah Sumatera Membawa Pulang Juara

Diperbarui: 2 Oktober 2023   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi) 

Cerita perjalanan kali ini masih di tanah Sumatera, jika bulan Juni di Aceh, maka bulan Agustus kemarin di Bengkulu untuk mengikuti kegiatan perlombaan. Ini perlombaan offline kedua yang aku ikuti. 

Perlombaan ini diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Bidikmisi (Imadiksi) UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Rangkaian demi rangkaian aku lalui, dimulai dari pendaftaran hingga final. 

Saat pendaftaran, aku mendaftar dua lomba sekaligus yaitu Lomba Pidato dan lomba Kisah Inspiratif. Ada yang menantang dari lomba kali ini, yaitu saat membuat dua naskah lomba itu aku sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), bisa kalian bayangkan dengan padatnya program kerja KKM tiap harinya. 

Namun di sela-sela kegiatan aku menyempatkan untuk menulis. Salah satu alasannya, aku merindukan masa menunggu pengumuman. Jadi, ketika masa berganti dengan cepat, aku akan merasa tidak ada yang sia-sia sebab cepatnya waktu akan semakin mendekatkanku kepada sesuatu yang ditunggu itu.

Setelah selesai membuat naskah lomba, aku mempersiapkan mengambil vidio-vidio yang akan aku edit menjadi vidio Kisah Inspiratif. Ternyata benar, bahwa di setiap kesempitan itu ada kesempatan. 

Saat KKM aku berada di lingkungan pendidikan SD, hal itu memberikanku kemudahan untuk take vidio yang sesuai dengan apa yang aku rencanakan, tentunya dengan meminta izin dahulu.

Sebenarnya, vidio kisah inspiratif dibuat oleh finalis saja saat pengumuman, namun meskipun belum pengumuman, aku tetap mempersiapkan. Saat pengumuman finalis, aku sangat bersyukur dan bahagia karena namaku berada di urutan pertama lomba kisah inspiratif.

 Namun, di lomba pidato aku tidak menjadi finalis melainkan menjadi waiting list, waiting list akan naik menjadi finalis jika salah satu finalis berhalangan untuk hadir. 

Lagi-lagi, meskipun aku tidak menjadi finalis lomba pidato, aku tetap menyiapkan diri. Aku teringat bahwa kemenangan itu ada ketika kesiapan diri/ kemampuan diri bertemu dengan kesempatan. Maka yang bisa aku lakukan adalah menyiapkan diri. 

Benar saja, seminggu sebelum keberangkatan, panitia mengabariku bahwa ada peserta yag tidak bisa mengikuti perlombaan dan aku diminta untuk menjadi finalis di lomba pidato, Alhamdullilah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline