Lihat ke Halaman Asli

Ira Ardila

Mahasiswa

Datang Disambut dengan Hangat Pergi Dipeluk dengan Erat

Diperbarui: 4 September 2021   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Datang Disambut Dengan Hangat

Pergi Dipeluk Dengan Erat

Oleh Ira Ardila

 

Sebuah perjalanan dalam hidupku yang ingin ku bagikan dengan kalian. Perjalanan indah karena Yang Maha Baik mempertemukanku dengan orang-orang baik. Kali ini aku ingin menceritakan betapa hangatnya sikap warga di Kampung Pamatang Laja, Desa Kutakarang.

Di sore hari tanggal 23 Juli 2021 aku memulai perjalananku dari Jakarta menuju suatu tempat yang tak pernah ku kunjungi sebelumnya. Seperti jalan kehidupan, jalan menuju kesana tidak selalu mulus, perjalanan jauh, berliku, menanjak, menurun, cuaca panas dan dingin aku rasakan bersamaan dengan kaki yang semakin jauh melangkah dan hati yang semakin mantap untuk menetap namun aku harus singgah dibeberapa tempat dulu sebelum akhirnya sampai pada tempat tujuanku lalu melanjutkan perjalanan lagi hingga akhirnya aku sampai di sebuah kampung yang bernama Kampung Pamatang Laja, Desa Kutakarang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, tempat yang indah alamnya juga penghuninya. 

Sampailah aku pada sebuah rumah panggung sederhana yang terbuat dari kayu, rasa lelah berubah menjadi bahagia melihat senyum hangat, sapaan ramah, dan genggaman nyaman yang diberikan oleh warga Pamatang Laja saat pertama kali aku datang. 

Mereka mengungkapkan bahwa mereka sangat bahagia karena kedatangan kami, aku datang bersama dua rekanku, kami datang untuk mengabdi mengajari sedikit ilmu yang kami punya kepada anak-anak di sana.

Meskipun Pamatang Laja adalah tempat pedalaman, namun bagi ku dalam bukan berarti gelap karena tempat akan terang jika kita berusaha mencari penerang dan ilmu adalah penerang dengan segala cahayanya dari berbagai penjuru. Dalam bukan bukan berarti dingin karena di sana aku merasakan kehangatan. Dalam bukan berarti penuh tekanan karena di sana aku merasakan ketenangan.

Masih terngiang jelas ibu dari salah satu murid berkata memakai bahasa Sunda namun jika diterjemahkan beginilah kurang lebih "kami sangat bahagia kedatangan ibu dan bapak guru, sudah satu tahun ini anak saya tidak belajar di sekolah karena pandemi anak saya belum bisa baca dan tulis tolong ajari anak saya baca dan nulis ya bu biar jadi anak yang cerdas dan sukses nggak kaya saya ini". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline