[caption id="attachment_256124" align="aligncenter" width="600" caption="foto: metrotvnews.com"][/caption]
Anda suka baca majalah Donal Bebek? Kalau iya, pasti tahu dong Gerombolan Si Berat. Tiga sekawan bandit yang selalu berkostum kaos bergaris-garis dengan 3 angka yang dibolak balik tanda nomor seri tahanan mereka. Gara-gara suka baca kisah Gerombolan si Berat, kalau disebut kata “napi”, yang ada di benak saya cuma sepotong T-shirt bergaris-garis tanpa model dan asesories apapun selain nomor narapidana.
Jadi ketika melihat baju tahanan KPK warna putih bersih dan modelnya mirip jaket, lengkap dengan kerah dan ritsleting besar di depan yang bisa dibiarkan terbuka, saya pikir inilah baju tahanan paling keren di dunia. Di film-film atau berita TV, napi di seluruh dunia baju tahanannya berwarna gelap atau menyolok dan tidak bisa dipakai jadi baju luar. Bandingkan dengan baju tahanan KPK, keren banget! Di tangan tahanan KPK yang kreatif dan modis seperti ibu Miranda, jaket putih itu justru berubah jadi blazer dilengkapi assesories ikat pingang dan segala macam. Bagi tersangka koruptor pria, layaknya jaket partai saja. Pantas saja kalau para tersangka koruptor itu masih bisa senyum cengengesan dan melambaikan tangan ke kamera.
[caption id="attachment_256127" align="aligncenter" width="630" caption="Baju tahanan KPK usulan ICW yang diperagakan oleh aktivis ICW dimasa Antasari Azhar, lengkap dengan borgol di tangan dan kaki (foto : www.lensaindonesia.com)"]
[/caption]
Di masa KPK dipimpin Antasari Azhar dulu sempat dirilis baju tahanan KPK berwarna orange yang bentuknya mirip baju montir – terusan dari atas (bagian kemeja) sampai ke bawah (celana) – lebih cocok dikenakan pada tahanan koruptor. Entah kenapa baju tahanan yang sudah sempat dipamerkan pada pers itu urung dikenakan bahkan kemudian muncul desain baru berwarna putih yang keren itu. Cukup dipakai jadi baju luar, begitu masuk ruang sidang, “jaket” dilepas.
[caption id="attachment_256130" align="aligncenter" width="512" caption="Peluncuran baju tahanan KPK yang baru (foto:www.merdeka.com)"]
[/caption]
Kemarin, KPK merilis baju tahanan KPK model baru warna orange bergaris-garis hitam di bagian bawah. Ada 3 model, yang pertama rompi bertuliskan “TANGKAPAN KPK” khusus bagi mereka yang tertangkap tangan. Jadi sejak ditangkap sudah dipakaikan rompi. Model kedua : baju yang modelnya mirip T-shirt – hanya ada lengan dan tanpa kerah – bertuliskan “TAHANAN KPK” di bagian belakang. Ini baju yang wajib dikenakan tahanan KPK saat mereka keluar dari ruang tahanan, seperti ketika menjalani pemeriksaan di KPK atau menghadiri persidangan. Dengan model seperti ini, maka baju tahanan KPK ini tak bisa lagi dikenakan sebagai baju luar (jaket) sementara di dalam bisa mengenakan baju yang modis atau batik sutra. Model terakhir berwarna biru tua – mirip baju tahanan kepolisian – bahannya kaos, dengan tulisan “TAHANAN KPK” dikenakan khusus kalau mereka mengikuti kegiatan olah raga di rutan.
Peluncuran baju tahanan dengan warna dan model baru itu dilakukan langsung oleh 5 pimpinan KPK lengkap dengan juru bicara KPK, Johan Budi. Ketua KPK, Abraham Samad, menyampaikan banyaknya surat kepada KPK – bahkan dari pelajar – mengkritik baju tahanan warna putih yang dinilai terlalu keren dan justru membuat koruptor seolah makin bangga, sama sekali tak ada rasa malu mengenakan baju tahanan. Karena itu kali ini baju tahanan dibuat berwarna menyolok (orange) dan sama dengan baju tahanan kepolisian (biru tua).
[caption id="attachment_256133" align="aligncenter" width="450" caption="(gambar : kartun.rmol.co)"]
[/caption]
Kabarnya, baju tahanan model baru ini akan diwajibkan dikenakan mulai hari Senin, 27 Mei 2013. Jadi mulai sekarang kita bisa lihat wajah-wajah para koruptor dalam balutan baju tahanan baru. Apakah mereka akan menampakkan wajah malu, tertunduk dan menutupi muka – seperti pejabat di negara lain yang terlibat korupsi – ataukah tetap akan mengumbar senyum cengengesan dan melambaikan tangan? Kita lihat saja nanti. Kalau dengan baju seperti ini masih juga belum bisa membuat mereka merasa malu, sepertinya kita akan hilang akal mempermalukan koruptor. Kalau perlu, mungkin mereka tak perlu mengenakan baju tahanan, cukup bertelanjang dada, tulisan “TAHANAN KPK” d-tattoo-kan saja ke punggungnya besar-besar, sementara di dada ditattoo gambar tikus, lambang pengerat uang negara.
[caption id="attachment_256139" align="aligncenter" width="465" caption="Baju tahanan KPK malah jadi modis dan keren (foto : republika.co.id)"]
[/caption]
Hmm..., kalau ide seperti ini diterapkan, kira-kira untuk koruptor wanita solusinya bagaimana ya? Kan gak mungkin koruptor wanita disuruh telanjang dada. Apalagi umumnya koruptor wanita kalau sudah ditetapkan jadi tersangka, langsung mengubah penampilannya dengan berkerudung/ berjilbab. Nunun Nurbaetie contohnya. Kalau perlu bercadar sekalian seperti Neneng Sri Wahyuni istri Nazaruddin. Apa perlu mereka diwajibkan pakai kerudung/jilbab/cadar warna orange bergaris hitam dengan tulisan ‘TAHANAN KPK”?!
[caption id="attachment_256140" align="aligncenter" width="532" caption="gambar : beritaminsel.com"]
[/caption]
Ini PR bagi KPK. Soalnya desain baju tahanan yang baru kalau dikenakan koruptor wanita yang berjilbab/bercadar, tentu mereka akan minta diijinkan pakai baju luar. Alasannya : mereka mau baju berlengan panjang. Apa perlu dibuatkan desain baju tahanan lengan panjang lengkap dengan jilbabnya? Nah, adakah Kompasianer yang mau bikin desain baju tahanan KPK untuk koruptor wanita? Siapa tahu Abraham Samad mau mempertimbangkan idenya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H