Lihat ke Halaman Asli

Ira Oemar

TERVERIFIKASI

Hati-hati Penawaran "Menjebak" AXA Mandiri Melalui Rekening Payroll

Diperbarui: 21 Agustus 2017   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1357604215602358742

[caption id="attachment_226579" align="aligncenter" width="600" caption="foto : terlengkapdanterbaru.blogspot.com"][/caption]

Update Terbaru:

Dear pembaca,

Saya Ira Oemar, penulis artikel ini, ingin menyampaikan perkembangan dari kasus ini.

Setelah 2,5 tahun diposting di Kompasiana sejak Januari 2013, akhirnya kasus ini mendapat tanggapan resmi dari pihak AXA Mandiri.

Sekitar akhir Juli saya dihubungi Pak Gatot Arismunandar dari AXA Mandiri melalui telepon. Dalam pembicaraan tersebut saya sampaikan concern saya atas tulisan yang saya buat. Pak Gatot bisa memahami dan meminta agar kami bisa bertemu. Akhirnya disepakati saya kan menghubungi mantan staf saya di Perusahaan terdahulu, dimana kasus ini terjadi.

Pertemuan berlangsung dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan. Dari pihak AXA Mandiri, selain Pak Gatot ada 3 orang lainnya. Sedangkan dari pihak Perusahaan tempat saya bekerja dulu hadir staf HRD dan seorang karyawan yang menjadi “korban” penawaran telemarketing AXA Mandiri. Saya sendiri memposisikan diri sebagai penengah dan katalisator perundingan saja, sebab saya bukanlah “korban” hanya sekedar menyampaikan keluhan korban.

Bapak Slamet yang menjadi salah satu korban menunjukkan buku rekening Bank Mandiri miliknya yang ada print out dimana dia dipotong (auto debt) untuk pembayaran premi asuransi. Pihak AXA Mandiri yang hadir kemudian segera menelepon ke kantor pusat dengan memberikan nama dan tanggal lahir Pak Slamet. Ternyata datanya ada dan disanggupi seluruh uang yang sudah terlanjur masuk akan dikembalikan.

Adapun untuk korban-korban yang lain, yang saat itu tidak bisa hadir karena sedang bekerja di lapangan, akan diurus menyusul. Berikutnya, saya mendapat kabar dari staf HRD, bahwa ada beberapa korban pada tahun 2012 hingga awal 2013 yang mengajukan permohonan pembayaran kembali preminya dan semua itu telah DISELESAIKAN oleh pihak AXA Mandiri. Demikian penjelasan saya selaku penulis artikel ini, bahwa akhirnya pihak AXA Mandiri telah menyelesaikan kewajibannya untuk mengembalikan uang premi yang terlanjur masuk, yang sebenarnya peserta tidak bermaksud mengikuti program asuransi tersebut. Atas tanggung jawab dari AXA Mandiri, saya mengucapkan terima kasih.

Namun untuk perbaikan bagi pihak AXA Mandiri, saya juga menyarankan agar AXA Mandiri lebih berhati-hati dan mengedepankan prinsip prudential dalam menjaring nasabah asuransi. Sebaiknya TIDAK menjaring melalui rekening payroll, apalagi rekening pensiun, sebagaimana keluhan dari salah satu yang berkomentar di artikel saya ini. Kalaupun pihak AXA Mandiri mau menjaring melalui rekening payroll, sebaiknya perhatikan berapa take home pay yang di dapat seseorang. Jangan sampai yang gajinya hanya sebesar UMK ditawari asuransi, sebab umumnya seseorang yang masih berada pada level tersebut, masih berkutat dengan kebutuhan perut dan biaya sekolah anaknya. Sebaiknya AXA Mandiri memperhatikan fluktuasi dari saldo akhir di rekening seseorang setidaknya 6 bulan terakhir. Jika konsisten setiap bulan terdapat peningkatan saldo rekening, itu berarti pemilik rekening sudah mampu “saving” sehingga cukup laik ditawari membeli asuransi.

Selanjutnya, apabila masih terdapat komentar-komentar yang sifatnya pengaduan dari pembaca melalui tulisan ini, silakan saja ditulis, sebagai masukan bagi AXA Mandiri untuk terus melakukan perbaikan. Concern saya menulis di media warga ini adalah agar bisa menjadi ajang berbagi pengalaman – yang baik maupun yang buruk – bagi sesama masyarakat nasabah perbankan. Atas atensi dari semua pihak, masyarakat pembaca maupun AXA Mandiri, sekali lagi saya ucapkan terima kasih.

Salam dari penulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline