Lihat ke Halaman Asli

Ira Oemar

TERVERIFIKASI

Kejutan dari Surabaya: Kota Terbaik Partisipasinya Se-Asia Pasifik (bag-1)

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13424574911519694035

[caption id="attachment_194478" align="aligncenter" width="635" caption="Sebuah gedung tua di Jalan Veteran yang difungsikan sebagai kantor bank swasta. Foto diambil tahun 2012"][/caption]

Di tengah buruknya reputasi Indonesia di kancah internasional, ada angin segar berhembus dari Surabaya. Jika biasanya Indonesia selalu m

[caption id="attachment_194480" align="aligncenter" width="346" caption="Foto Bank BII di jalan Veteran, diambil tahun 2009"]

1342457638511030625

[/caption] emegang rekor/peringkat teratas – setidaknya 5 besar – untuk hal-hal yang berkonotasi negatif : negara terkorup, pengguna narkoba terbanyak, paling tidak aman, dll, kini kita bisa sedikit berbangga. SURABAYA, kota terbesar kedua di Indonesia – setelah Jakarta – terpilih sebagai Kota Terbaik se-Asia Pasifik. Kota yang tergolong kota raya dan padat penduduk ini dinilai berhasil membangun dan menata kota berkat partisipasi warganya. Seluruh stakeholder Surabaya berperan dalam pembangunan kotanya.

[caption id="attachment_194481" align="aligncenter" width="576" caption="Tampak keseluruhan pertigaan jalan Veteran dan Jalan Jembatan Merah. Foto Bank BII yang sama, diambil tahun 2011"]

13424577362072869518

[/caption]

Berita yang dirilis Kantor Berita Antara menyebutkan penghargaan tingkat internasional untuk kategori partisipasi terbaik itu diberikan Citynet, organisasi pemerintah daerah se-Asia Pasifik. Sampai sekarang anggota Citynet berjumlah 124 yang tersebar di 77 kota. Sekjen Citynet yang juga mantan Wali Kota San Fernando, Filipina, Mary Jane Ortega mengatakan, Kota Surabaya mendapatkan penghargaan ini karena mampu mengajak "stakeholder" terlibat dalam pembangunan kota yang berkelanjutan. "Kota ini tidak hanya dimiliki wali kota, tapi juga seluruh warga kota. Ini bisa terlihat dari keterlibatan seluruh 'stakeholders' dalam membangun kota.

[caption id="attachment_194482" align="aligncenter" width="523" caption="Sebuah gedung tua di jalan Rajawali, foto tahun 2012"]

1342457912967976797

[/caption]

Menurut Program Director Citynet, Bernadia Irawati Tjandradewi, penghargaan ini pertama kali diberikan Citynet pada anggotanya sejak 25 tahun berdiri. Selain Surabaya, Yokohama menerima "City to City Award for Best Partner". Sedangkan Seoul, Korsel mendapatkan "City to City for Tomorrow" dan Kota Mikita di Filipina menerima "City to City for Cooperation". Dewan juri dan "United Nation Economic and Social Commission for Asia and the Pacific" (UNESCAP) dan perwakilan Citynet melakukan penilaian dengan objektif. Menurut dia, alasan pemberiaan penghargan partisipasi terbaik di Surabaya karena semua pihak terlibat dalam pembangunan kota, mulai masyarakat, swasta maupun universitas. "Dari kriteria yang kami buat, Surabaya paling bagus," tandasnya. (sumber : ANTARA JATIM)

[caption id="attachment_194541" align="aligncenter" width="502" caption="Gedung tua yang kini ditempat Bank Prima Master di jalan Jembatan Merah. Foto tahun 2009"]

13424845791340831165

[/caption] [caption id="attachment_194483" align="aligncenter" width="643" caption="Sepanjang jalan Jembatan Merah, seluruhnya gedung-gedung tua"]

13424580931559870626

[/caption]

Penghargaan ini diberikan pada Seminar Internasional Citynet, Rabu (11/7), di Shangrila Hotel. Dalam kesempatan tersebut Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sangat bangga atas penghargaan yang telah diterima Pemerintah Kota Surabaya. Dalam kesempatan itu, Bu Risma menyampaikan bahwa masa depan bukanlah terjadi karena kebetulan, melainkan karena keputusan. Tindakan yang kita ambil hari ini akan menentukan apa yang akan terjadi kemudian. “Begitu juga dengan Kota Surabaya, sejak tahun 2000 yang lalu kami memutuskan untuk mengatasi permasalahan lingkungan dengan serius dengan melakukan pendekatan multi stakeholder dan menggandeng serta melibatkan semua pihak terutama masyarakat,” ucapnya.

[caption id="attachment_194484" align="aligncenter" width="556" caption="Nama asli gedung ini: NEDERLANDSCH-INDISCHE LEVENSVERZEKERING EN LIJFRENTE MAATSCHAPPIJ (NILLMIJ) atau The Company of Life Insurance and Superannuation in Netherlands Indies. Dibangun oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (PAJ Moojen) pada Th. 1910"]

134245817390939085

[/caption]

[caption id="attachment_194505" align="aligncenter" width="496" caption="Gedung NILLMIJ atau sekarang Gedung PTPN X"]

1342461647942275340

[/caption]

Namun, menurut Bu Risma, Kota Surabaya masih harus banyak melakukan perbaikan. Ia mengatakan bahwa fokus perbaikan yang akan dilakukan dengan segera merealisasikan moda transportasi massal di Surabaya. Ada beberapa pilihan transportasi yang bisa diterapkan di Surabaya. Seperti di wilayah Surabaya Utara dan Selatan bisa menggunakan transportasi trem. “Sudah ada dua lembaga besar Internasional yang akan membantu membangun transportasi massal di Surabaya. Namun, untuk merealisasikan hal itu perlu adanya kajian yang butuh waktu lama. Saya juga sudah sampaikan kepada mereka, kalau bisa kajian tersebut bisa selesai tahun 2013,” jelasnya.

[caption id="attachment_194486" align="aligncenter" width="494" caption="Gereja Onge Lieve Vrouw Geboorte Kerk : Gereja yang mengekspose bata merah ini dibangun pada Th. 1899 dengan arsitek W. Weestmas"]

1342458243808980972

[/caption]

Mary Jane C. Ortega mengatakan, penghargaan ini independen, tidak ada satupun walikota yang tergabung di organisasi Citynet tidak mengetahui adanya hal ini. Menurutnya, Kota Surabaya pantas mendapatkan penghargaan ini. Sebab, Kota Surabaya merupakan salah satu Kota yang ramah dan layak dihuni oleh siapa pun. “Saya kagum kepada Ibu Risma. Sebab, dia bekerja 24 jam per hari. Kedepan Ibu Risma memiliki tantangan yang sangat berat. Yakni harus bisa mengurangi kesenjangan sosial antara warga miskin dan kaya di Surabaya. Surabaya layak diakui dunia,” katanya.

[caption id="attachment_194488" align="aligncenter" width="593" caption="Dibangun sekitar abad ke-19 (1907-an), milik suatu perkumpulan orang-orang Belanda bernama �De Simpangsche Societeit�. Pusat tempat rekreasi orang-orang Belanda untuk pesta ria, dansa, juga sebagai tempat bowling, dsb. Orang kita gak boleh masuk, kalaupun ada, mereka adalah para pelayan."]

13424583632098490975

[/caption]

Hal senada disampaikan Bernadia Irawati Tjandradewi, Kota Surabaya merupakan kota partisipasi terbaik aktif dari seluruh kota yang tergabung di Citynet. Sebab Surabaya dinilai punya peranan besar dalam hal kepedulian lingkungan. “Di Surabaya, partisipasi warganya sangat bagus. Untuk mewujudakan kampung yang bersih dan hijau tak bisa dilakukan sendiri oleh Pemerintah saja. Tapi, keterlibatan dan kesadaran masyarakat menjadi salah satu poin penting dalam terwujudnya lingkungan yang baik di Surabaya. Berkat prestasi yang didapat, Kota Surabaya bisa lebih dikenal di dunia internasional,” pungkasnya. Ini merupakan penghargaan bergengsi di Asia Pasifik. Pasalnya, kota terbaik dipilih dari ratusan kota dari sekitar 24 negara di Asia Pasifik yang tergabung dalam organisasi Citynet. (sumber : Lensa Indonesia)

[caption id="attachment_194489" align="aligncenter" width="506" caption="Atap gedung The Simpangsche Societeit, sekarang jadi UPTD Balai Pemuda"]

13424584932036960245

[/caption]

Penghargaan itu melengkapi Piala Adipura yang beberapa waktu lalu juga diraih Surabaya. Ini membuktikan Surabaya adalah kota yang layak untuk disandingkan dengan kota-kota terbaik di Asia Pasifik. Tulis Harian Republika. (Sumber : REPUBLIKA Online)

[caption id="attachment_194491" align="aligncenter" width="576" caption="Balai Kota Pemkot Surabaya dibangun oleh arsitek G.C. Citroen pada Tahun 1923 dan ditempati Tahun 1927. Nama asli gedung ini adalah Staadhuis te Soerabaia, desainnya beraliran neo-klasik namun telah disesuaikan iklim tropis bercurah hujan tinggi, terlihat dari selasar-selasar yang menaungi."]

13424586341400336798

[/caption]

Saya sendiri tahu tentang penghargaan tersebut lewat tayangan TV One, hari Sabtu pagi. Kebetulan tak lama setelah itu TV One menayangkan diskusi tentang Pilgub DKI. Seorang pengamat menyatakan : keberhasilan pembangunan suatu daerah sangat mustahil jika hanya mengandalkan pemimpinnya semata. Sebab seorang pemimpin memiliki keterbatasan waktu dan periode menjabat. Karena itu, yang terbaik adalah jika pemimpin daerah tersebut mampu mengajak serta warga dan elemen masyarakatnya untuk berpartisipasi membangun dan menata kotanya, serta terus memeliharanya. Jika ini yang terjadi, meski terjadi pergantian kepemimpinan, maka pembangunan daerah tersebut secara berkelanjutan bisa tetap terjaga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline