[caption id="attachment_187645" align="aligncenter" width="512" caption="Masjid QUBA di Kota Madinah (Foto-foto koleksi pribadi)"][/caption]
Ketika Kampretos merilis thema Minimalist Photography untuk Weekly Photo Challenge yang ke-8 minggu ini, saya sempat bingung. Bukan cuma bingung karena “merasa” belum pernah memotret yang hasilnya minimalis, tapi juga bingung akan mengangkat topik apa supaya tulisan yang saya posting setidaknya bisa “berbunyi”. Dalam arti “nyambung” antara foto dan tulisan sebagai sebuah tulisan di media citizen journalism, yang punya nilai informatif.
Akhirnya, saya coba bongkar hard disk berisi file-file lama dan baru, yang dalam ingatan saya ada foto-foto yang bagus, siapa tahu ada yang tanpa disadari sudah memenuhi kriteria foto minimalis, yaitu hanya menampilkan 1 (satu) obyek secara dominan plus latar belakang, dengan mengabaikan obyek-obyek lain yang tak terlalu mendukung. Ternyata saya temukan beberapa foto saya saat umroh tahun 2007 lalu, kebanyakan saya memotret menara dan kubah masjid-masjid yang saya singgahi, fokus hanya pada obyek itu saja. Bukankah obyek foto utama tak harus “kecil” seperti pada macro photography bukan? Yang penting konsepnya minimalis.
Berikut saya tampilkan foto-foto jepretan saya. Uraiannya saya ambil dari beberapa sumber di internet, seperti Wikipedia dan beberapa situs jurnal haji atau biro perjalanan umroh dan haji.
1. MASJID RAYA BANDAR SERI BEGAWAN – BRUNEI DARUSSALAM
Perjalanan umroh saya saat itu menggunakan maskapai Royal Brunei, sehingga kami mendapat “bonus” sehari mampir di Bandar Seri Begawan, ibukota Brunei Darussalam, mendarat jam 10 pagi dan baru take off menuju Jeddah jam 12 tengah malam. Pihak biro perjalanan mengantar kami berkeliling kota, termasuk tujuan utamanya ke Masjid Raya Bandar Seri Begawan, yang merupakan salah satu masjid paling mengagumkan di Asia Pasifik, serta menjadidaya tarik wisata utama di Brunei.
Ciri khas yang paling mengagumkan dari Masjid ini adalah menaranya dari marmer dan kubahnya berlapis emas murni, serta dikitari oleh taman-taman yang indah dan air mancur yang gemericiknya memberikan nuansa sejuk meski di siang hari panas.Masjid ini menjulang setinggi 52 meter (171 kaki) dan dapat dipandang dari setiap sudut kota Bandar Seri Begawan. Menara masjid merupakan bagian tertinggi dari masjid ini.Arsitekturnya memadukan “Arsitektur Mughal” dengan gaya Italia, memadukan secara unik unsurRenaissans arsitektur Italia dengan nuansa yang bernilai Islami. Bagian dalam ruangan masjid khusus untuk ibadahsholat bagi kaum Muslimin. Terdapat jendela kaca patri beraneka warna yang mengagumkan, pelengkung, separuh kubah, dan pilar-pilar marmer. Hampir seluruh bahan bangunan masjid ini diimpor dari luar negeri yaitu: Marmer dari Italia, batu granit dari Shanghai China, lampu kristal dari Inggris, serta karpet dari Arab Saudi. Yang jelas, kesan utama masjid ini sangatlah megah dan mewah.
[caption id="attachment_187646" align="aligncenter" width="381" caption="Menara marmer Masjid Raya Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam"]
[/caption]
[caption id="attachment_187647" align="aligncenter" width="546" caption="Kubah-kubah emas masjid BSB"]
[/caption]
2. MASJID QUBA
Masjid Quba terletak di pertigaan jalan Quba dan jalan Express Mekkah – Jeddah atau jalan Al hijrah, Madinah, Saudia Arabia. Masjid Quba adalah Masjid yang bersejarah, karena masjid inilah masjid yang pertama dibangun Rasululah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Di Masjid inilah pertama kali diadakan sholat berjamaah secara terang-terangan. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar “takwa”, seperti tertuang dalam Surat At Taubah:108. Allah memuji masjid ini yang menjadi tempat salat para penduduk Quba.
Dalam hadist yang riwayatkan Tarmizi, Rasulullah pernah bersabda “barang siapa yang mengambil wudhu di rumahnya dan mendirikan salat di dalamnya, maka ganjarannya sama dengan umrah”. Menurut cerita, hadist ini keluar setelah warga Quba menyampaikan kepada Rasulullah bahwa warga Makkah sangat beruntung bisa melaksanakan umrah setiap waktu di Masjidil Haram. Sehingga sejak itu masyarakat Quba bisa mendapatkan pahala umrah setiap waktu dengan mendirikan salat di masjid ini. Karenanya, jamaah umroh dari berbagai negara umumnya selalu menyempatkan diri untuk sholat 2 rakaat di masjid ini, setelah terlebih dahulu berwudhu dari hotel tempatnya menginap, untuk mendapatkan pahala umroh.
Sebagai catatan : masjid Quba ini dikenal rawan dengan tindakan pencurian dari orang tak bertanggungjawab yang memanfaatkan kekhusyukan jamaah beribadah di dalamnya. Karena itu jika anda berkesempatan sholat di masjid Quba, harap berhati-hati dengan barang bawaan anda, jangan sampai lengah. Mungkin ada baiknya sholat bergantian dengan keluarga/teman. Satu lagi, di dalam masjid Quba dilarang untuk mengambil foto.
[caption id="attachment_187649" align="aligncenter" width="302" caption="Menara Masjid Quba"]
[/caption]
3. MASJID DI KAKI JABAL UHUD
Jabal Uhud (Gunung Uhud) adalah gunung batu berwarna kemerahan, tingginya hanya 1.050 meter dan terpisah dari bukit-bukit lainnya. Berlokasi sekitar 5 kilometer sebelah utara kota Madinah. Bentuk Jabal Uhud, seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung-gunung yang lain. Sementara umumnya bukit di Madinah, berbentuk sambung menyambung. Karena itulah, penduduk Madinah menyebutnya Jabal Uhud yang artinya “bukit menyendiri”.
Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum Muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Di kawasan Uhud itu, pertempuran spiritual dan politik dalam arti sebenarnya memang terjadi. Ketika itu, pasukan diberi pilihan antara kesetiaan pada agama dan kecintaan pada harta. Peristiwanya terjadi pada 15 Syawal 3 H, atau sekitar bulan Maret 625. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang Syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Kecintaan Rasulullah SAW pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Karena itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi oleh para jamaah umroh. Disunnahkan ketika berziarah ke Jabal Uhud untuk memberi salam kepada para syuhada Uhud serta mendoakannya.
Di kaki Jabal Uhud ini terdapat sebuah masjid yang saya tampilkan fotonya berikut ini.
[caption id="attachment_187651" align="aligncenter" width="312" caption="Menara masjid di kaki Jabal Uhud"]
[/caption]
[caption id="attachment_187652" align="aligncenter" width="432" caption="Masjid Jabal Uhud, datar"]
[/caption]
4. MASJID QIBLATAIN (DUA KIBLAT)
Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.
Pada permulaan Islam, orang melakukan sholat dengan kiblat ke arah “Baitul Maqdis” (nama lain dari Masjidil Aqsha) di Yerusalem/ Palestina. Baru belakangan turun wahyu kepada Rasulullah SAW untuk memindahkan kiblat ke arah “Masjidil Haram” di Mekkah. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu Dhuhur di Masjid Bani Salamah ini. Ketika itu Rasulullah SAW tengah sholat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Di tengah sholat, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144. Setelah turunnya ayat tersebut di atas, Beliau menghentikan sementara salatnya, kemudian meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Merujuk pada peristiwa tersebut, lalu masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua.
[caption id="attachment_187653" align="aligncenter" width="243" caption="Menara Masjid Qiblatain, indah sekali ornamennya"]
[/caption]
5. MASJID NABAWI
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid terpenting yang terdapat di Kota Madinah, karena merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setelah Masjid Quba dan menjadi tempat makam Beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsha si Yerussalem. Masjid Nabawi dibangun sejak saat pertama Rasulullah SAW tiba di Madinah, yaitu di tempat unta tunggangan Nabi SAW menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman Beliau
Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan keutamaan 1 kali sholat di Masjid Nabawi lebih besar pahalanya dari 1000 kali sholat di masjid yang lain kecuali di Masjidil Haram. Sebab 1 kali sholat di Masjidil Haram lebih utama pahalanya dari 100.000 kali sholat di masjid lainnya.
Salah satu bagian Masjid Nabawi ada yang terkenal dengan sebutan Raudlah (taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah SAW. Rasulullah saw. dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar Ummul Mukminin Aisyah RA, istri Rasulullah SAW.Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
[caption id="attachment_187655" align="aligncenter" width="384" caption="Menara Masjid Nabawi dari kejauhan (tahun 2007 belum boleh mengambil foto dari pelataran masjid)"]
[/caption]
[caption id="attachment_187656" align="aligncenter" width="518" caption="Kubah-kubah Masjid Nabawi tahun 2007, sebelum dibangunnya "]
[/caption] Nantikan foto-foto lainnya yang lebih menarik di bagian ke-2 di SINI
Lihat parade karya peserta lainnya di GALERY WPC-8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H