[caption id="attachment_187657" align="aligncenter" width="636" caption="MASJID TERAPUNG di LAUT MERAH"][/caption] FOTO-FOTO SEBELUMNYA ADA DI SINI
6. JABAL RAHMAH
Jabal Rahmah berada di bagian timur Padang Arafah di kota Mekkah Arab Saudi., kurang lebih berjarak 12 Km dari Masjidil Haram. Artinya adalah Bukit Kasih, yaitu tempat bertemunya Nabi Adam AS dan Hawa setelah keduanya terpisah saat diturunkan dari surga oleh Allah SWT selama ratusan tahun setelah melakukan kesalahan dengan memakan buah khuldi yang terlarang. Peristiwa penting lain disini adalah tempat turunnya wahyu terakhir bagi Nabi Muhammad SAW.
Dari Jabal Rahmah kita bisa menyaksikan hamparan padang Arafah yang tiap tahun dipadati jamaah dari seluruh penjuru dunia ketika musim haji tiba. Juga dapat menyaksikan matahari yang terbit atau sinar jingga yang mengiringi saat menjelang terbenamnya matahari. Untuk menuju puncak tempat ini, kita bisa menempuhnya sekitar 15 menit dari dasar bukit. Bukit batu ini berada pada ketinggian kurang lebih 65 meter yang puncaknya menjulang. Di bukit ini terdapat sebuah monumen yang terbuat dari beton persegi empat dengan lebar kurang lebih 1,8 meter dan tingginya 8 meter. Sekarang telah dibangun infrastruktur yang memudahkan pengunjung berupa jalanan berbentuk tangga dengan 168 undakan menuju puncak tugu.
Karena diyakini pertemuan Nabi Adam AS dan Hawa di Padang Arafah ini dapat disebut sebuah kisah cinta abadi, kisah pencarian kasih sayang yang berujung pada kebahagiaan, maka banyak orang yang mengabadikan/menuliskan nama mereka dan pasangannya di tugu tersebut. Padahal melakukan hal ini sama sekali tak ada tuntunannya dalam agama Islam. Karena itu, jika anda berkesempatan ke Jabal Rahmah, untuk sekedar mengabadikan foto atau memotret Padang Arafah secara keseluruhan, bolehlah naik ke puncak bukit. Tapi harap hati-hati pada penipuan, karena banyak penjual spidol marker besar yang memaksa menawarkan spidol itu ke tangan para jamaah – untuk menuliskan namanya di tugu – lalu setelah spidol di tangan, mereka akan menarik harga sangat tinggi.
[caption id="attachment_187658" align="aligncenter" width="427" caption="Tugu di Jabal Rahmah yg penuh tulisan "]
[/caption] [caption id="attachment_187659" align="aligncenter" width="409" caption="Tugu Jabal Rahmah, foto diambil dari bawah"]
[/caption]
7. MASJIDIL HARAM
Masjidil Haram adalah masjid yang bisa dibilang terpenting bagi ummat Islam. Masjid ini menjadi tujuan utama dalam ibadah haji dan umroh. Masjidil Harami dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan sholat.Menurut keyakinan umat Islam, Ka'bah atau nama lainnyaBakkahpertama kali dibina oleh Nabi Adam AS, kemudian dilanjutkan pada masa Nabi Ibrahim AS bersama dengan putranya Nabi Ismail AS, yang meninggikan dasar-dasar Ka'bah dan sekaligus membangun masjid di sekitar Ka'bah tersebut. Itu sebabnya di sisi Ka’bah terdapat maqam Ibrahim (jejak kaki Ibrahim).
Perluasan Masjidil Haram dimulai pada tahun 638 sewaktu masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, dengan membeli rumah-rumah di sekeliling Ka'bah dan diruntuhkan untuk tujuan perluasan. Kemudian dilanjutkan lagi pada masa khalifah Utsman bin Affan sekitar tahun 647 M. Selanjutnya, Masjidil Haram terus menerus mengalami perbaikan dan perluasan. Bahkan ketika saya ke sana tahun 2007 juga sedang dilakukan pembangunan besar-besaran, seperti tampak dalam foto yang saya tampilkan di sini.
[caption id="attachment_187660" align="aligncenter" width="512" caption="Menara Masjdil Haram"]
[/caption]
[caption id="attachment_187661" align="aligncenter" width="612" caption="Menara2 Masjidil Haram"]
[/caption]
[caption id="attachment_187662" align="aligncenter" width="312" caption="Menara Masjdiil Haram "]
[/caption]
[caption id="attachment_187664" align="aligncenter" width="602" caption="Menara masjidil Haram dan entah apa di sebelahnya(plus seekor burung terbang)"]
[/caption]
[caption id="attachment_187665" align="aligncenter" width="614" caption="Menara The Grand Zamzam yang berpendar menyala bila terdengarsuara adzan. Foto diambil saat malam Idul Fitri, ketika takbir"]
[/caption]
[caption id="attachment_187666" align="aligncenter" width="461" caption="Jam tertinggi di dunia, mengalahkan Bigben di London. The Gran Zamzam Tower di malam hari"]
[/caption]
8. MASJID QISHASH (QISOS)
Masjid ini letaknya di kawasan Balad Jeddah. Posisinya persis di tengah lingkaran jalan atau bundaran, antara Jalan Bagdadiyah, Jalan Syeikh Al Juffali, dan Jalan Madinah. Dari luar, Masjid Qishash tampak biasa dan sederhana, dinding temboknya seperti bentuk jajaran genjang atau mungkin segitiga siku. Hampir sama sekali tidak memperlihatkan kemewahan. Masjid ini memiliki 26 kubah, satu kubah tinggi persis di atas mihrab dan satu kubah lainnya di atas pintu masuk sebelah selatan. Masjid Qishash dilengkapi dengan pertamanan, sehingga di bagian belakang masjid – dari area jamaah wanita – tampak indah. Kebetulan saya sampai di sana saat sudah senja. Meski fotonya tak masuk kategori “minimalis” saya sertakan di sini karena indah panoramanya.
Konon, nama sebenarnya Masjid Qishasa adalah Masjid Syeikh Ibrahim Al-Juffali. Nama seorang saudagar Arab terkenal yang membangun masjid tersebut. Di masjid ini sering dilaksanakan hukum qishash, yaitu pelaksanaan hukum pancung. Di bagian depan masjid ini ada suatu tempat yang dibatasi pagar, katanya itu tempat pelaksanaan eksekusi hukuman pancung para pelaku kriminal yang telah dijatuhi vonis mati. Eksekusi biasanya dilaksanakan secara terbuka, setiap selesai sholat Jumat di halaman masjid dan disaksikan jamaah dan masyarakat umum. Karena itulah masjid ini kemudian dikenal sebagai Masjid Qishash
Posisi hukum pancung sama dengan hukum tembak, gantung atau eksesuki hukuman mati lainnya di berbagai negara dunia. Dalam artian, hukuman ini merupakan hukuman maksimal yang hanya dikenakan kepada pelaku kriminal tingkat tinggi yang telah diadili di peradilan negara dan divonis hukuman mati. Hanya saja, metode/teknis eksekusi di negara Saudi Arabia dengan cara pemancungan. Hampir di setiap kota di Arab Saudi sebenarnya memiliki masjid yang digunakan sebagai lokasi pemancungan. Namun, Masjid Qishash yang di Jeddah ini yang paling populer.
[caption id="attachment_187667" align="aligncenter" width="565" caption="Menara masjid Qishash"]
[/caption]
[caption id="attachment_187668" align="aligncenter" width="565" caption="Tampak samping Masjid Qishash"]
[/caption]
[caption id="attachment_187669" align="aligncenter" width="583" caption="Taman dan dananu buatan di Masjid Qishash (yang ini BUKAN foto minimalis, cuma BONUS saja)"]
[/caption]
9. MASJID “TERAPUNG” DI LAUT MERAH
Masjid Terapung berada di kawasan pantai Laut Merah, sebuah pantai yang kini telah disulap menjadi taman rekreasi. Disebut Masjid Terapung karena masjid ini seolah terapung di permukaan air pinggiran Laut Merah. Faktanya tidak demikian. Saat air Laut Merah pasang, masjid ini terlihat seolah terapung. Tapi jika airnya telah surut, maka akan terlihat jelas tiang-tiang kokoh dan megah yang menjadi penyangga masjid itu. Tiang itu menjulur dan menancap ke dasar Laut Merah.
Pantai Laut Merah bukan merupakan pantai berpasir putih. Tapi di pantai ini wisatawan bisa menyaksikan matahari saat tenggelam (sunset) dan air mancur setinggi ratusa meter dan kalau malam tampak seperti air perak yang muncrat ke langit. Saat berkunjung di tahun 2007, saya tiba di sana menjelang tengah malam dan sempat memotret air mancur itu. Hanya saja hasilnya tidak bagus dan terlalu blurr. Sedang pada kunjungan saya tahun 2011, saya ke sana siang hari dan sempat sholat Dhuhur di masjid terapung ini. Dalam foto tampak saat air Laut Merah surut.
Konon katanya masjid terapung ini merupakan tanah wakaf seorang janda kaya raya penduduk di sekitar situ. Setelah kematian almarhum suaminya, dia mewakafkan kekayaannya untuk membangun masjid ini. Keindahan masjid terlihat dapat dirasakan dengan duduk di sekitar taman yang menjorok ke laut. Masjid ini berukuran sekitar 20 x 30 meter.
Bukan hanya Masjid Terapung yang bisa dinikmati, air Laut Merah pun menjadi objek favorit jemaah. Bagi mereka yang penasaran, air laut ternyata tidaklah semerah namanya. Disebut begitu karena terdapat ganggang merah di dalam air laut ini. Dinamakan Laut Merah, juga karena di laut ini Fir’aun memberi perintah agar bayi-bayi laki-laki di masanya dibuang ke laut untuk mencegah kejatuhan kekuasaan dirinya, sebelum akhirnya Nabi Musa AS diselamatkan Allah SWT. Laut ini pula yang pernah terbelah dan Nabi Musa AS bersama umatnya bisa menyeberang, sedang Fir’aun bersama bala tentaranya binasa ditelan gelombang. Dengan garis pantai sepanjang 80 kilometer, tidak berlebihan bila Jeddah disebut pula sebagai “The Bride from The Red Sea”atau Pengantin Laut Merah.