Lihat ke Halaman Asli

Ira Oemar

TERVERIFIKASI

Suatu Hari di Rumah Joglo Ketua Besar

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329717137492619802

[caption id="attachment_163907" align="aligncenter" width="620" caption="sumber : www.rumahjoglo.com"][/caption]

SELASA SIANG, 14 PEBRUARI 2012

RAPAT KOORDINASI “ACTION PLAN SCENARIO”

Ketua Besar :     Trimakasih, sodara-sodaraku sudah hadir. Dalam minggu ini ada 2 anggota kita yang bakal bersaksi di sidang si burung Nazar. Jadi kita perlu siapkan skenarionya.

Putri                :     Betul Ketua Besar, Aku perlu naskah dialog yang harus kuhapalkan kalo ditanya soal pengakuanku di depan tim investigasi.

Ketua             :     Iya Ketua Besar, saya juga bingung nanti jawab apa kalo ditanya soal apel malang?

Ketua Besar :     Oya, salut buat Putri yang sudah nge-twit dan bikin tulisan di blog-nya. Itu bagus! Kamu sudah menggiring opini penggemarmu seolah-olah kamu akan buka kartu, kamu akan melawan. Itu penting! Supaya para netter percaya bahwa kesaksianmu besok itu yang sebenarnya. Kamu memang benar-benar smart, Putri.

Putri                :     Tengkyu, Ketua Besar. Aku kan perlu menjaga agar ibu-ibu tetap kasihan padaku.

Ketua Besar :     Oke, sekarang kita bagi-bagi peran untuk persiapan besok!

Ketua Besar :     Putri, tugas kamu besok hanya menjawab “TIDAK tahu, TIDAK pernah, TIDAK benar, TIDAK ada”. Ditanya apapun, hanya itu jawaban yang harus kamu berikan. Oh, ya, satu lagi “BUKAN saya”.

Putri                :     Ooh.., begitu, Cuma 5 kata! Beres! Mudah dihapalkan. Tapi..., soal rapat tim investigasi itu kan sudah menyebarluas kemana-mana Pak Ketua Besar.

Ketua Besar :     Soal itu kita bereskan duluan! Nah, kamu Bung Kabur, nanti malam ada acara ILC (Indonesia Lebay Club) di Ono TV. Kutugaskan kamu untuk datang kesana, bikin pernyataan bombastis kalo pertemuan yang kamu pimpin yang dihadiri si Putrid an burung Nazar itu tak pernah ada! TIDAK PERNAH ADA TIM APAPUN!

Bung Kabur  :     Tapi Ketua Besar, di acara ILC minggu lalu, Situmpul dan Setan Batoegandul sudah berkali-kali bilang tim itu ada. Malah mereka mengakui kalo ikut tergabung di tim itu. Hari Minggu malam kemarin malahan siarannya diputar ulang tuh Pak Ketua Besar!

Ketua Besar :     Justru itu tugas kamu Bung Kabur. Kan pengakuan 2 badut itu kamu yang jadi Ketua Tim. Makanya kamu yang paling pantes membantah.

Bung Kabur  :     Tapi nanti malam topik yang dibahas bukan soal partai kita, Ketua Besar. Topikminggu lalu memang membahas nasib Putrid an Ketua Besar.

Ketua Besar :     Ah, persetan dengan topik! Pokoknya kamu datang saja, katakan tim itu tak pernah ada, pertemuan itu tak pernah ada. OOT dikit gapapa. Kutugaskan si Pohang untuk memback-up pernyataanmu!

Pohang          :     Kenapa harus saya Ketua Besar?! (sambil garuk-garuk kepala)

Ketua Besar :     Karena kamu sudah terbukti sukses melempar issu soal Mister A, lalu dicabut lagi, dan kamu terbukti tidak malu. Jadi muka tembokmu sudah terbukti kokoh!

Pohang          :     Aduuuh.., berat ini, Ketua Besar. Nanti Situmpul juga datang. Bagaimana kalo nanti dia justru merusak skenario? Apalagi kita harus OOT, hostnya kan galak tuh!

Ketua Besar :     Ah, kalian bikin lah si Karnu Aliyas sesekali kalian atur! Sudah, rapat saya anggap selesai! Buruan pulang, jangan sampai ketauan wartawan.

----------------------------------------------------------------------------------------

[caption id="attachment_163909" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : www.uniksekali.com"]

13297172651596668792

[/caption]

SELASA JELANG TENGAH MALAM, 14 PEBRUARI 2012

CONFERENCE CALL BY PHONE

Ketua Besar :     Good job, Bung Kabur! Meski tadi kamu sempat nyaris berantem ama Karnu Aliyas, tapi setidaknya kamu sudah ngomong kalo tim itu tak pernah ada.

Bung Kabur  :     Iya, Ketua Besar. Untung tadi Situmpul kooperatif. Tapi tadi saya harus buru-buru ngabur setelah meralat soal tim pencari fakta. Takut ditanya-tanya lebih jauh.

Ketua Besar :     Jadi, kamu sudah mantap kan Puteri? Bung Kabur sudah meretas jalan untukmu.

Putri                :     Baik, Ketua Besar. Aku juga sudah hapal naskahnya. Sejak sore tadi aku sudah belajar aktingnya di depan cermin. Supaya mimik mukaku bisa keliatan tenang dan polos.

Ketua Besar :     Bagus itu! Lanjutkan! Selamat malam semuanya. Goodluck buat Putri besok pagi!

----------------------------------------------------------------------------------------

[caption id="attachment_163910" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : www.cloconde.com"]

1329717404842719648

[/caption]

RABU MALAM, 15 PEBRUARI 2012

PERCAPAKAN TELEPON KETUA BESAR DENGAN PUTRI

Ketua Besar :     Bagus Putri! Tadi kamu sudah jalankan tugasmu dengan cukup baik.

Putri                :     Ya, Ketua Besar. Tapi kenapa semua media bilang aku bohong? Memangnya aktingku kurang bagus?

Ketua Besar :     Yups! Tadi masih keliatan banget kamu terus nunduk dan gak berani noleh ke arah si burung Nazar.

Putri                :     Aku kan takut, Ketua Besar. Nanti kalau si burung Nazar menatap tajam ke mataku, aku malah grogi dan semua dialog di skenario bisa gak keluar.

Ketua Besar :     Satu lagi, tadi mestinya kamu jangan pake logat Jawa. Keliatan banget kalo bohong.

Putri                :     Lha, aku pake logat Jawa itu kan supaya aku bisa ngomong pelan-pelan, Ketua Besar.

Ketua Besar :     Okelah, untuk kali ini aktingmu cukuplah. Lain kali kamu ambil kursus teater ya, biar bisa lebih menjiwai peranmu. Itu penting, terutama untuk penampilanmu saat sidang atas perkaramu sendiri nanti.

Putri                :     Oke deh, Ketua Besar. Sebenarnya saya justru mau berguru pada Ketua Besar. Soalnya Ketua Besar pakar banget dalam menampilkan wajah kalem, tenang, alim dan bisa menjawab wartawan sambil tersenyum begitu. Ajarin dong Ketua Besar.

Ketua Besar :     Ooh.., ini bakat alam yang kumanfaatkan sebaik-baiknya. Rupanya kalian semua memang perlu berguru kepadaku bagaimana caranya mengecoh publik dengan penampilan kita. Tidak sulit sebenarnya, sebab orang Indonesia itu mudah simpati pada penampilan kalem dan mudah kasihan pada orang yang kesannya didzholimi. Masak kamu gak ingat, dulu Boss Ketua Majelis Pembina kan juga naik daun berkat dicitrakan didzholimi. Jadi jangan takut dicaci maki, diam saja. Nanti kan ada yang kasihan dan membela.

Putri                :     Ooh..., begitu ya? Jadi kalo nanti saya dicaci maki dan dikatain pembohong, saya cukup diem aja, Ketua Besar?

Ketua Besar :     Yups! Justru citrakan dirimu sedang didzholimi. Siapa tahu 2014 nanti kita malah menuai simpati dari kalangan ibu-ibu.

----------------------------------------------------------------------------------------

JUM’AT SORE, 17 PEBRUARI 2012

PERCAPAKAN TELEPON KETUA BESAR DENGAN KETUA

Ketua             :     Ada apa Ketua Besar? Ada yang salah dengan kesaksian saya tadi di pengadilan?

Ketua Besar :     Oh tidak! Aku malah mau ngucapin selamat! Kamu lebih sukses dari Putri. Rupanya surat keterangan dokter soal kamu sakit lupa cukup mantap juga ya?

Ketua             :     Iya Ketua Besar, Pengacara si burung Nazar gak jadi nanya apapun. Soalnya apapun yang ditanyakan saya jawab “LUPA” dan “TIDAK INGAT”.

Ketua Besar :     Ya, dialog yang kamu hafalkan cuma 2 kata itu saja, pantesan kamu sukses. Lanjutkan!

Ketua             :     Siap, Ketua Besar!

----------------------------------------------------------------------------------------

[caption id="attachment_163911" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : www.iklanmas.com"]

132971765236219039

[/caption]

SABTU PAGI, 18 PEBRUARI 2012

RAPAT KOORDINASI “SCENARIO EVALUATION”

Ketua Besar :     Selamat pagi semuanya! Aku panggil kalian semua kumpul di sini, tampaknya skenario kita kemarin banyak yang kurang maksimal hasilnya.

Putri                :     Betul Ketua Besar, sekarang aku malah jadi bulan-bulanan pers dan infotainment. Aktingku di persidangan dijadikan bahan penelitian para psikolog dan kriminolog. Eeh..., sekarang malahan rahasia rumah tanggaku diobral sama pengacara si burung Nazar. Tambah runyam jadinya! Rahasia rumah tanggaku ditelanjangi. Wah, bahaya besar neh, Ketua Besar. Ibu-ibu bisa gak simpati lagi padaku.

Ketua             :     Iya Ketua Besar, saya juga kena getahnya. Gara-gara kemarin saya bawa surat dokter kalo saya kena penyakit lupa, sebagian memori saya hilang, sekarang malah posisi saya sebagai Ketua Komisi X dipertanyakan. Mana bisa orang sakit lupa memimpin sidang Komisi, kata pengamat. Gimana neh, Ketua Besar? Saya gak mau dicopot lho!

Ketua Besar :     Tenang-tenang semuanya! Kita susun skenario baru!

Setan Batoegandul  :       Ketua Besar, ada persoalan baru neh! Gawat, daerah-daerah mulai buka suara. Kemarin si ibu dari Boalemo itu pake bawa kotak kardus BB yang kita bagikan. Saya spontan bilang itu HP China, harganya cuma 200 – 300 ribuan saja! Eeh.., host acaranya resek! Dia tunjukin logo BB di kardusnya. Terpaksa saya akui kalo itu BB yang BM, black market, geto loch!

Ketua Besar :     Ya, good job Batoegandul! Lanjutkan!

Setan Batoegandul  :       Lanjutkan apanya, Ketua Besar?! (sambil melotot sampe nyaris loncat bola matanya)

Ketua Besar :     Ya, lanjutkan argumentasimu!

Setan Batoegandul  :       Gila apa?! Sekarang saya kebanjiran sms dan twitter dari pemirsa Ono TV, mereka pada pesan minta dibeliin BB yang harganya 200 – 300 ribuan! Soalnya di pasaran BB Gemini harganya masih di atas 1,5 juta.

Ketua Besar :     Waduuuh!!! (sambil tepok jidat)

Setan Batoegandul  :       Satu lagi Ketua Besar. Gara-gara saya bilang itu BB yang black market, trus si burung Nazar bilang dia membagikan 400 unit BB ke peserta Kongres, sekarang malah timbul kecurigaan baru. Kubu kita dianggap jadi penadah barang selundupan!

Ketua Besar :     Lho, kok bisa?! (Kali ini kaget beneran, gak pake akting!)

Setan Batoegandul  :       Ya iyalah! Para calo BB gelap atawa BB rekondisi dari China itu aja jualnya sembunyi-sembunyi, cuma punya stock gak sampe 10 unit. Lha kita bagi-bagi sampe 400 unit BB black market, kan tandanya kita kerjasama dengan importir illegal, Boss!

Ketua Besar :     Waduuuh!!!

Putri                :     Interupsi Pak Batoegandul! Gara-gara anda bilang semua terima BB itu, termasuk anda sebagai tim sukses Pak Ketua Besar, aku jadi makin terpojok neh. Kan aku sudah bilang baru punya BB akhir 2010. Nah, kalo semua dapet jatah pembagian BB saat Kongres, keteranganku jadi diragukan neh! Kacau kalian ini!!

Umar Arsenal    :       Saya juga gimana neh Ketua Besar?! DPC-DPC di bawah koordinasi saya sudah pada berkoar neh. Pada ngaku kalo terima Rp. 30 juta + $ 7.000 USD dari saya.

Setan Batoegandul  :       Bukan cuma yang dibawah koordinasi ente yang buka mulut! Itu yang dari Jawa Tengah juga mulai nantangin Komite Pengawas. Katanya dia punya bukti-bukti tim kita nawarin 2 amplop isi uang $ 10.000 USD. Gimana neh? Padahal Jawa Tengah kan wilayah kekuasaan Ketua Besar dan Sang Putri! Kalo Jawa Tengah saja gak bisa dikendalikan, bakalan meletus daerah-daerah lainnya, Ketua Besar.

Ketua Besar :     Ampyuuuun!!!

Japar               :     Interupsi, Ketua Besar! Saya juga dikatain sangat tidak cerdas sama Boss Ketua Majelis Pembina. Gara-gara mindahin si Putri ke Komisi Hukum.

Ketua Besar :     Gilaaa!!!

Jeremy          :     Ketua Besar, kita BOIKOT saja media! Masa, semua pembicaraan kita disebar-sebarin ama media.

Situmpul       :     Gile lo Jem! Makin ancur tau enggak?! Udahlah, gampang, Ketua Besar mundur aja! Nanti saya bilang kepada Yang Mulia Bapak Ketua Majelis Pembina, supaya beliau menunjuk saya jadi caretaker partai kita.

Serempak     :     Ancuuuuuurrr!!!

Lalu gedebak...gedebuk..., dan flash...flash...kilatan kamera wartawan.

Lampu dimatikan, rumah joglo ditutup! Mulai sekarang : dilarang mengintip! Skenario selanjutnya sedang dibahas sekaligus pelatihan akting dengan mentor Ketua Besar.

[caption id="attachment_163913" align="aligncenter" width="800" caption="sumber : www.akasharecord.blogspot.com"]

1329717711939948885

[/caption]

CATATAN PENTING :

Ini kisah rekaan semata. Dialognya imajiner. Jika ada kesamaan nama, tempat dan waktu hanyalah kebetulan semata. Jika ada yang tersinggung, syukurlah, sebab hanya yang melakukan yang akan merasa tersindir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline