Lihat ke Halaman Asli

Ira Oemar

TERVERIFIKASI

TPF = Tim Pemutarbalikan Fakta

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13292957361808913250

Jam istirahat kantor tadi, saya makan siang sebuah warung makan langganan para pegawai kantoran. Saat saya dan teman tiba disana, pandangan saya langsung tertuju ke layar TV yang sedang menayangkan “sinetron” kejar tayang. Ada tulisan “Siaran Langsung dari Sidang Tipikor”. Bintangnya Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Saya nyaris tak mengenali Angie yang siang ini tampil sangat sederhana, rambutnya diikat buntut kuda, make up nya tipis – beda dengan saat kedatangannya ke gedung KPK – dan tanpa bulumata palsunya. Sayapun langsung mencari tempat duduk dekat TV agar bisa sedikit menyimak kesaksian Angie.

Rupanya “sinetron” yang disiarkan langsung oleh TV One siang ini adalah episode lanjutan dari sinetron semalam yang judulnya Indonesia Lawyers Club (ILC). Bahkan Karni Ilyas yang punya acara saja mengaku bingung. Sebab semua dialog dalam sinetron ILC semalam – terutama yang diperankan oleh elit-elit Partai Demokrat – berbalik 180 derajat dari episode ILC Selasa lalu. Yang berbeda itu soal ada tidaknya TPF (Tim Pencari Fakta) bentukan Partai Demokrat, ketika awal mula kasus suap Wisma Atlit mencuat. Dan kini, Angie mengulanginya di persidangan.

1329296519486604250

Di acara ILC Selasa lalu, 2 loudspeaker Partai Demokrat : Ruhut Sitompul (RS) dan Soetan Bathoegana (SB), jelas membenarkan bahwa memang ada TPF, keduanya mengakui pula bahwa termasuk dalam anggota TPF. Bahkan si Bathoegana dengan arogan menepuk dada bahwa namanya dimasukkan sebab orang tahu jika ada SB maka yang benar pasti dikatakan benar, yang tidak pasti akan bilang tidak. Hanya saja SB mengatakan dirinya “diangkat Tuhan” saat Angie dan Nazar dimintai keterangan oleh TPF. SB ke luar negeri, sehingga ia tak tahu pasti apa keterangan yang disampaikan Angie. SB menyebut kepergiannya ke luar negeri itu sebagai “diangkat Tuhan”.

Lain lagi si Poltak alias Ruhut Sitompul (RS), dia mengaku tak jenak mengikuti pertemuan TPF karena bolak-balik keluar ruangan gara-gara wartawan, diantaranya anak buah Karni Ilyas, memanggilnya untuk diwawancara. Alasan lebay ini yang membuat RS tak tahu apa yang dikatakan Angie kepada TPF.

1329296355979597717

Anehnya, semalam Benny Kabur Harman (BKH) – yang disebut-sebut sebagai Ketua TPF – membantah keras keberadaan TPF. Menurut BKH tim itu sama sekali tak pernah jadi dibentuk dan hanya sebatas gagasan semata. Ketika Karni mengatakan bahwa seminggu yang lalu RS dan SB yakin mengatakan TPF itu ada, tapi BKH ngotot : “jangan percaya yang lain, mereka itu gak tahu! Percaya saya saja! Yang benar saya, yang lain salah!”, katanya.

Bantahan BKH ini dikuatkan oleh Ramadhan Pohan (RP) yang berkali-kali salah sebut TGPF. Bahkan RS pun kali ini ikut kompak mengatakan TPF itu tidak pernah ada. Lalu bagaimana si Poltak ini mempertanggungjawabkan cerita lebaynya tentang wartawan yang memintanya keluar ruangan saat rapat TPF? Karni yang kebingungan kemudian dibantu stafnya menayangkan sebuah laman berita di layar lebar yang ada di ruangan itu. Berita itu tentang Amir Syamsudin yang marah pada TPF. Artinya, TPF itu benar-benar pernah ada. Berita tertulis memang tak mudah dihapus, seperti kata-kata yang keluar dari lidah tak bertulang. Tapi bukan elit PD namanya kalau tak pandai ngotot. BKH, RP dan RS tetap bertahan pada bantahannya. Sayang Amir Syamsudin tak hadir.

1329295887999094229

Sebetulnya, cerita tentang keberadaan TPF ini bukan baru minggu lalu di ILC saja. Berbualan-bulan sejak awal mula kasus suap Wisma Atlit disebut-sebut melibatkan Nazaruddin, Bendum Partai Demokrat, kabarnya Fraksi Demokrat membentuk Tim Investigasi internal. Ya, saat itu mereka menyebutnya Tim Investigasi yang hasilnya menyatakan Nazar sama sekali tak terlibat kasus Wisma Atlit. Bahkan ketika Nazar mengadakan jumpa pers di ruang Fraksi didampingin BKH dan RS, prolognya soal hasil Tim Investigasi.

Sekarang, keberadaan RS dan BKH oleh RS diakui sebagai suatu ketidaksengajaan, karena saat itu Nazar keluar dari lift dibawa oleh wartawan dan didudukkan ditengah-tengah BKH dan dirinya. Mestinya para insan pers yang hadir saat jumpa pers Nazar saat itu, bisa membantah cerita RS ini. Berbeda dengan RS, BKH justru mengatakan pertemuan itu sudah direncanakan, bukan kebetulan saja Nazar datang. Jadi, RS atau BKH yang bohong? Atau justru keduanya bohong?

Saya pun ingat betul beberapa bulan lalu pernah nonton JLC, entah bulan apa, yang jelas RS bersilang pendapat dan saling serang dengan Amir Syamsudin (AS) dan Denny Kailimang (DK). Saat itu AS terkesan mengecilkan arti Tim Investigasi yang menurut AS tak ada dalam struktur PD. Tampaknya AS ingin menunjukkan bahwa posisinya sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan PD lebih resmi dan legal ketimbang RS yang mengaku-aku anggota Tim Investigasi. AS pun mencemooh Tim Investigasi yang menurutnya malah bertindak jadi Tim Advokasi bagi Nazar. Saat itu RS marah dan meng-klaim Tim Investigasi itu resmi dibentuk oleh Fraksi Demokrat.

Perseteruan tajam antara RS dan AS yang dibela oleh DK itulah yang menyulut keprihatinan Marzuki Alie yang kemudian mengirim SMS kepada Kawanbin dengan mengatakan bahwa manajemen partai sudah tak lagi efektif. SMS itu kemudian bocor ke wartawan. Semoga ingatan saya ini bisa membantu Tim TV One untuk menemukan kembali arsip rekaman acara JLC yang memuat pertengakaran RS dan AS soal Tim Investigasi itu. Tapi tampaknya, meski kelak TV One menyiarkan ulang episode itu, para elit Demokrat akan tetap ngotot berbohong.

Semalam, Ramadhan Pohan menantang Prof. JE Sahetapy agar menyebutkan 1 hal saja bahwa partainya berbohong. Meski Prof. Sahetapy menolak berdebat dengan RS dan RP, tapi publik toh sudah tahu : kebohongan PD memang tidak 1 saja, tapi 1001! Rupanya mereka memegang teguh pemeo : “politisi itu tidak boleh salah, tapi boleh bohong”. Jadi, ketika mereka memutuskan untuk mengingkari keberadaan Tim Investigasi/ Tim Pencari Fakta atau apapun namanya, maka kompaklah mereka berbohong. TPF pun jadi Tim Pemutarbalikan Fakta.

1329295968790559808

Siang ini, di pengadilan tipikor Angelina bersaksi dalam persidangan mantan koleganya M. Nazaruddin. Meski Nazar dan tim pengacaranya mencecarnya, Angie tetap konsisten membantah. Sampai-sampai ibu Hakim Ketua terpaksa memperingatkan Angie karena memberikan keterangan yang berbeda dengan BAP ketika dia diperiksa di KPK. Angie pun ngotot dia tak punya BB sampai akhir tahun 2010, meski tim pengacara Nazar sudah menunjukkan foto-foto Angie saat hamil tahun 2009 dan dia punya BB. Sebab komunikasi BBM antara Angie dan Rosa terjadi di awal tahun 2010. Jadi penting bagi Angie untuk tetap berbohong bahwa dia tak punya BB sampai akhir 2010.

Soal pertemuan di ruang Fraksi dengan BKH, sudah pasti Angie pun kompak membantahnya. Bukan tak mungkin semalam Angie nonton ILC dan dia tahu apa tugasnya siang ini, dan untuk itu ia harus bicara apa. Perlakuan PD pada Angie memang berbeda jauh dengan Nazar dulu. Jika dulu Nazar belum dipanggil KPK saja sudah dicopot dari jabatannya, diberhentikan dari partai, kemudian di PAW dari DPR, kini Angie hanya dinon-aktifkan dari jabatan Wakil Sekjen. Keanggotaannya di PD tetap bahkan posisinya di DPR kini “naik pangkat” karena bergeser ke Komisi III, yang justru membidangi hukum dan berhak mencecar KPK seperti yang biasanya dilakukan para politisi Komisi III lainnya, sebut saja BKH dan Fahri Hamzah yang selalu menyerang KPK.

Jadi tak heran jika Angie masih tetap kompak dengan rekan separtainya memungkiri pertemuan itu dan menyudutkan Nazar seorang. Meski lewat akun twitter dan blog pribadinya Angie sesumbar bakal membuka semuanya, faktanya itu hanya gertak sambal belaka. Apa supaya publik percaya bahwa apa yang dikatakan Angie itu sudah sepenuhnya benar?

Keberadaan Tim Investigasi dan pertemuan di ruang Fraksi yang dipimpin Benny K. Harman itu sudah jadi pembicaraan berbulan-bulan. Dan selama itu pula tak ada yang menyangkal, bahkan Ruhut ngotot tim itu resmi bentukan Fraksi. Jika memori otak manusia terbatas dan bisa lupa, bukankah arsip berita di internet, koran, rekaman berita TV, semuanya bisa bicara untuk menunjukkan kebohongan kolektif ini? Ah…, sayang sekali, sesungguhnya saya sangat berharap Angie buka mulut. Ternyata ia lebih memilih bersekutu dengan Benny, Pohan, Ruhut dan secara bersama kompak menjadi Tim Pemutarbalikan Fakta!

1329296060124317865

Angie, Putri Indonesi itu katanya punya 3 B : Behavior, Brain and Beauty. Tentu beauty dan brain sudah kau miliki. Tapi jika jika kau lebih memilih berbohong, semestinya Behavior diganti saja dengan Bohong! Lihatlah bagaimana Angie berkeringat dan berkali-kali tampak resah dan gelisah selama jadi saksi. Berbohong memang butuh energi besar dan pemikiran ekstra, sebab sekali bohong harus terus mengarang kebohongan berikutnya. Berbeda dengan berkata apa adanya, membuat hati plong dan lega, otak jadi rileks. Selamat menikmati kebohonganmu Angie. Ingatlah, kita bisa membohongi seseorang selamanya, kita juga bisa membohongi banyak orang dalam suatu ketika, tapi kita tak akan pernah bisa membohongi banyak orang selamanya.

Referensi :

http://nasional.inilah.com/read/detail/1830488/ditunjukkan-foto-angelina-tetap-bantah-punya-bb

http://nasional.inilah.com/read/detail/1830397/hakim-peringatkan-angelina-sondakh

http://nasional.inilah.com/read/detail/1830524/nazar-berdebar-debar-dengar-kesaksian-angie

http://nasional.inilah.com/read/detail/1830444/kemana-hp-nokia-milik-angie

http://nasional.inilah.com/read/detail/1830428/kubu-nazar-tuduh-angie-berbohong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline