Orang Tua Berkualitas untuk Generasi Berkualitas

Golden age, atau masa keemasan yang dimiliki oleh seorang anak pada umur 0-5 tahun, karena mereka mengalami masa pertumbuhan yang sangat pesat, haus akan informasi-informasi dari lingkungannya, serta suka sekali menirukan apa yang orang lain lakukan, masa dimana seorang anak sedang lincah-lincahnya dan aktif sekali melakukan segala sesuatu. Penting sekali bagi orang tua untuk benar-benar telaten dalam mengasuh ada pada masa ini. Orang tua harus tau normalnya seorang anak saat berumur 0-5 tahun berkembang seperti apa, pertumbuhan fisiknya seperti apa dan sebagainya.

Seringkali saya menemukan orang tua yang terlalu membiarkan anaknya bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya tanpa menyaring atau membimbing apa yang mereka sudah dapatkan dari luar, ada juga yang malah terlalu takut membawa anaknya keluar dan malah tidak memberi anak kesempatan untuk mengeksplorasi dirinya. Padahal idealnya seorang orang tua harus tau dan paham betul tentang dunia anaknya, dan mengembangkan serta membimbing si manis dalam mengeksplorasi dunianya. Lalu, bagaimana idealnya orangtua mengadapi anak umur 0-5 tahun?

Berikut yang harus diperhatikan orang tua dalam perkembangan anak

• Pertumbuhan Anak-Pertumbuhan anak meliputi fisik dari si anak, pada usia ini, anak membutuhkan lebih banyak rangsangan motorik kasar dan halusnya, karena pada masa ini pertumbuhan fisik anak akan menentukan ciri fisiknya di masa mendatang juga, orang tua harus paham dan peka terhadap perkembangan ciri fisik anaknya. berikan asupan gizi yang cukup juga seimbang bagi si anak. Perlu dicatat juga, spenting sekali egala sesuatu harus dilakukan secara bertahap, maksudnya jangan menyalahi pertumbuhan fisik si anak yang harusnya masih umur sekian harus belajar merangkak sudah diajari berdiri. Hal tersebut salah dan dapat mengganggu perkembangan fisik anak dikemudian hari.
• Perkembangan kognitif dan perilaku anak.-Kognitif meliputi kemampuan berpikir logis anak, pada usia golden age, anak akan mulai penasaran dengan segala sesuatu yang berada disekelilingnya, mereka akan banyak bertanya, jangan membuat anak tidak berani lagi mengeksplor dunianya karena orang tua yang malas menjawab pertanyaan si anak atau membuat mereka salah pemahaman karena orang tua menjawab pertanyaan anak secara sembarangan. Perlu kesabaran dan perlu banyak belajar memang bagi orang tua. Anak juga akan suka sekali menirukan apa yang orang dewasa lakukan, jadi, orang tua harus memberi conto perilaku yang baik pada anak, anak lebih mudah menerima segala sesuatu lewat praktek daripada diberitahu secara verbal
• Lingkungan sekitar dan lingkungan bermain-Orang tua juga harus paham betul mengenai lingkungan sekitar dan lingkungan bermain si anak, karena hal tersebut juga akan menentukan karakteristik dan kepribadian anak di masa mendatang, ajarkan anak untuk bersosialisi, dan bermain dengan teman-temannya, kenalkan secara benar tentang lingkungannya.
• Sosial emosial anak-Pada masa ini, anak sulit berkomunikasi atau menyampaikan apa yang mereka inginkan lewat berbicara, wajar jika anak mengekspresikannya lewat menangis, bakan tantrum sekalipun. Jangan panik dan jangan marahi anak, atau bakan menyuap anak dengan mainan agar diam, biarkan dulu, awasi jika anak suda tenang baru ajak bicara baik-baik. Ajari juga anak untuk berbagi dengan sesamanya. Ajari anak mengenai nilai dan moral di lingkungannya dimulai dari hal terkecil seperti mengucap salam saat berkunjung, berdoa saat hendak melakukan sesuatu dan sebagainya.
• Pola pengasuhan-Di artikel saya sebelumnya, saya pernah menjelaskan tentang beberapa pola pengasuhan yang baik seperti apa yang harus diberikan pada anak, ada demokratis, otoriter, dan campuran. Pola pengasuhan yang menurut anda baik diberikan terhadap anak

Anak merupakan aset terpenting dalam hidup orang tua, bukan sebagai harta, tapi mereka merupakan generasi penerus kita di masa mendatang, pada usia golden age, anak mulai mengalami pertumbuhan fisik, karakteristik, dan kepribadiannya juga. Maka penting sekali bagi orang tua untuk memperhatikan aspek-aspek tersebut agar anak menjadi pribadi yang lebih baik dan berkualitas. Mari ciptakan generasi berkualitas untuk dunia yang lebih indah dan damai.