Lihat ke Halaman Asli

Iraaa

Mahasiswa

JELUJA: Inovasi Pangan dari Jagung Lokal untuk Membangun Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Desa Malangan

Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UNNES Giat 9 Desa Malangan 

UNNES GIAT (Growing, Impactful, Awareness, Team work) merupakan program wajib tahunan berupa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Semarang (UNNES). Program UNNES GIAT kali ini merupakan periode ke-9 yang pelaksanaannya tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah, salah satunya di Kabupaten Klaten dengan tema "Desa Penggerak Pancasila". Setiap kelompok UNNES GIAT 9 yang telah ditentukan akan menempati setiap desa yang ada di Kabupaten Klaten, salah satunya adalah Desa Malangan, Kecamatan Tulung dengan jumlah anggota 12 orang mahasiswa. 

Desa Malangan memiliki bahan pangan lokal utama berupa jagung. Hampir di setiap sudut desa terdapat kebun jagung. Keberadaan bahan pangan lokal yang melimpah menjadi fokus utama kelompok UNNES GIAT 9 Desa Malangan dalam mengembangkan desa melalui inovasi pengolahan bahan pangan lokal. Melalui pembekalan dan arahan yang diberikan oleh DPL dan Pusbang KKN UNNES, kelompok UNNES GIAT 9 Desa Malangan mewujudkan inovasi tersebut dengan cara mengubah bahan dasar produk pangan yang sudah ada dengan bahan pangan lokal Desa Malangan, yaitu jagung. Jetis Lumut Jagung merupakan kepanjangan dari JELUJA, yang menggambarkan bahan baku utama serta asal-usul daerah penghasilnya. "Jeluja merupakan inovasi kuliner sehat dari tim KKN Unnes Giat 9 di desa Malangan. Puding Jeluja memiliki tampilan menarik, rasanya enak sekali, tidak kalah dengan puding lainnya, saya berharap inovasi ini bisa dilanjutkan warga dan dikembangkan dalam bentuk UMKM di desa Malangan" ujar Bapak Yoyok Nugroho DPL KKN UNNES

UNNES Giat 9 Desa Malangan 

JELUJA pertama kali dikenalkan pada acara perkumpulan PKK Dukuh Jetis, Desa Malangan pada Minggu, 21 Juli 2024 pukul 15.30 WIB yang dikoordinatori oleh Sayang Syahla Karida mahasiswa Jurusan Tata Boga. Pengenalan produk ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya lokal. Kegiatan pengenalan tersebut dilaksanakan dengan cara sosialisasi dan demo masak sehingga masyarakat dapat melihat dan mencoba secara langsung bagaimana proses pembuatan inovasi bahan pangan lokal tersebut.

Dalam kegiatan PKK tersebut produk jeluja ini mendapatkan respon positif dari Ibu RT 17 RW 5, "Produk ini sangat inovatif dan kreatif karena sebelumnya disini belum pernah ada yang membuatnya, rasanya juga enak sehingga kedepannya mungkin akan bisa menjadi salah satu ide usaha desa di bidang pangan." ujarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline