Lihat ke Halaman Asli

Memori Belajar dalam Psikologi Pendidikan

Diperbarui: 3 Januari 2023   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memori (KBBI) adalah kesadaran akan pengalaman masa lalu yang dihidupkan, jadi memori adalah fungsi kognisi yang melibatkan otak dalam pemrosesan informasi dan merupakan bagian dari elemen utama dari sebagian besar proses kognitif. Proses kognitif ini adalah hal-hal khusus yang dilakukan pembelajar secara mental saat mereka mencoba menafsirkan dan mengingat apa yang mereka lihat, dengar dan pelajari. 

Proses kognitif dapat memiliki efek mendalam pada apa yang secara khusus dipelajari dan diingat oleh pembelajar. Oleh karena itu, pembelajar hanya dapat mengolah informasi dalam jumlah yang sangat terbatas sekaligus, dalam hal ini mereka harus memilih untuk fokus pada informasi tertentu dan mengabaikan informasi lainnya. Ini berarti bahwa individu harus memilih salah satu informasi yang menurut mereka lebih akurat. 

Seseorang berproses secara mental untuk menyerap dan mengingat informasi baru dan kejadian yang dialami, hal ini dibahas dalam teori pengolahan informasi dan ingatan (memori). Pada dasarnya, teori pemrosesan informasi adalah konsep ingatan atau ingatan, yang digunakan dalam beberapa kasus sebagai kemampuan pembelajar untuk menyimpan secara mental informasi atau keterampilan yang dipelajari sebelumnya selama periode waktu tertentu.

Memori manusia dapat dibagi menjadi memori jangka pendek dan memori jangka panjang (Ormrod, 2020). Memori jangka pendek adalah proses penyimpanan sementara, artinya informasi yang disimpan disimpan hanya selama informasi itu masih dibutuhkan. 

Sebaliknya, dalam pembelajaran di sekolah, ingatan jangka panjang merupakan tempat siswa menyimpan informasi dan hal-hal yang dipelajarinya di sekolah atau ingatan tentang berbagai peristiwa dalam kehidupan pribadinya. Seperti dalam kegiatan ekstrakurikuler, pengelolaan papan pengumuman, kunjungan lapangan dan kegiatan lainnya. Sebagian besar informasi disimpan dalam memori jangka panjang saling berhubungan dan dapat bertahan lama.

Memori tidak hanya sebagai tempat menyimpan informasi, tetapi juga dapat digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan kembali informasi yang terlewatkan. Dengan adanya ingatan, orang merasa memiliki kesempatan dalam hidupnya untuk mengulang ingatan yang bertahan lama, seperti peristiwa yang tak terlupakan yang mendorong kita untuk mengingat selama bertahun-tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline