Lihat ke Halaman Asli

Kaltim Berpeluang menjadi Pusat Pengembangan Aren Dunia

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13492399791180896598

Oleh : H. Ir. Dian Kusumanto Bisa jadi Provinsi Kalimantan Timur akan menjadi rujukan pengembangan Aren dunia.  Ini terbukti dengan diadakannya Seminar Aren Nasional di Kota Balikpapan Kalimantan Timur.   Dari seminar ini muncul pemikiran-pemikiran yang semakin maju yang memandang Aren sebagai komoditi yang sangat prospektif. Yang pasti ada beberapa andalan dan alasan Kalimantan Timur untuk bisa menjadi ICON Aren Dunia, jadi bukan hanya Indonesia, tapi dunia.  Lha... memang tanaman Aren kan asli Indonesia.   Kalau pertama di Indonesia, otomatis pasti pertama di dunia. Pertama, di Nunukan Kalimantan Timur ada AREN FOUNDATION yang merupakan LSM yang sangat giat mencari teknologi yang visioner untuk pengembangan Aren.  Berbagai hasil pengkajian, penelitian tentang Aren akan terus mengalir dari  AREN FOUNDATION yang bermarkas di Nunukan Kalimantan Timur ini.  Bahkan bibit unggul kecambah yang sekarang sudah menjadi trend dalam pengadaan bibit Aren dimulai dari AREN FOUNDATION ini. Beberapa jawaban akan visi Aren Emas yang bisa mencetak Petani Milyarder telah banyak membuka kemasygulan banyak pihak tentang masa depan agribisnis Aren ini.   Teknologi "JEMBATANISASI" dan "PIPANISASI" kebun Aren juga seolah menerobos kejumudan pemikiran tentang pola usaha Aren minimal menjadi maksimal.  Teknologi pemupukan SIMO dan SIMOBO, kemudian teknologi APUS (alat pengaman ujung sadapan), dll. akan terus menginspirasi agar AREN menjadi lebih prospektif dan betul-betul menjadi EMAS.  Seperti isyaroh Kanjeng Sunan Bonang kepada Berandal Lokajaya alias Raden Mas Said. Penggunaan teknologi Membran dalam pengolahan Nira Aren juga sudah disosialisasikan AREN FOUNDATION.  Alat pengolah Gula Aren yang modern dengan Vacum Evaporator yang hemat energi, dan menghasilkan gula Aren yang hebat juga dikenalkan oleh AREN FOUNDATION.   Dan masih banyak visi-visi yang spektakuler yang akan terus dihasilkan dari AREN FOUNDATION ini untuk perkembangan Aren Indonesia. Kedua,  ditemukannya AREN GENJAH KUTIM dari Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.  Selama ini yang menjadi daya tarik Aren ini kurang adalah karena umur mulai menghasilkan itu relatif lama.  Dengan ditemukannya Aren Genjah yang cukup 5-6 tahun mulai menghasilkan, membuat para calon pebisnis Aren lebih bergairah.   Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur, dalam hal ini melalui Dinas Perkebunannya, adalah instansi yang akan ditulis dalam sejarah perkembangan Aren di kemudian hari.  Upaya menggandeng Dinas Perkebunan Provinsi hingga Balitka (Badan Penelitian Kelapa dan Palma Lain) di Manado telah membuahkan hasil yang monumental.  Yaitu dirilisnya Aren Genjah Kutim secara nasional, dan ini mungkin yang pertama dalam sejarah AREN di Indonesia, bahkan dunia. Munculnya AREN GENJAH seolah menjadi penyadaran banyak pihak tentang potensi Aren yang sangat besar ini.  Selanjutnya Pemerintah Daerah Kutai Timur dengan pimpinan seorang Bupati mantan Penyuluh Pertanian, yaitu Bapak Isran Noor, juga sudah menyisihkan sebagian APBDnya untuk pengembangan Aren di masyarakat Kutai Timur.   Ini sungguh sangat luar biasa.  Dan ini pantas untuk dicatat dengan tinta emas akan kebangkitan Aren Indonesia. Ketiga, beberapa daerah di Kalimantan Timur juga sudah mulai melirik untuk menjadikan AREN sebagai komoditi unggulannya di masa yang akan datang.  Ini tentu  sangat menggembirakan, apalagi dukungan Bapak Gubernur Kalimantan Timur juga sangat besar.  Sebut saja misalnya Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser, Penajam, KTT, Malinau dan Nunukan tentu saja. Ya.... ini semua adalah pertanda awal Kaltim bisa memiliki ICON  menjadi PUSAT PENGEMBANGAN AREN DUNIA.  Indikasi yang paling nyata bukan terletak hanya pada jumlah populasi tanaman Aren,  bukan juga pada banyaknya petani dan perajin.  Bukan! semata-mata bukan itu!   Tetapi yang menjadi tolok ukur adalah bagai Agribisnis Aren ini bisa mengadopsi teknologi seperti di atas tadi dengan kebun yang dikelola secara bagus. Bagaimana dengan Malaysia?  Di Malaysia, Aren mungkin sudah dikembangkan dibeberapa tempat di Malaysia.   Salah satu Negara Bagian adalah Sabah, dimana Aren  sudah dibudidayakan oleh suatu Perusahaan dalam bentuk Eco Resort.  Di dalam Resort tersebut Aren menjadi salah satu icon yang ditonjolkan.  Memang Aren ditanam dengan pola yang lebih teratur dengan pola perkebunan.  Namun demikian pengelolaannya masih terkesan tradisional dan pengolahannya juga biasa-biasa saja.   Meskipun demikian beberapa perguruan tinggi disana sudah melakukan penelitian yang lebih maju dibanding yang dilakukan oleh Balit Palma kita.  Penelitian tentang fiber dari serat ijuk sudah bertubi-tubi diteliti baik tingkat S1 sampai S2.  Fiber dari ijuk Aren rupanya menjadi topik penelitian yang sangat menarik. Pada waktu yang lalu juga ada kabar burung yang mengatakan Aren dikembangkan di negara-negara Amerika Latin seperti Venezuela, Brazil, dll.  Namun sampai saat ini informasi itu juga masih belum terbukti.  Bisa jadi infonya disembunyikan, namun bisa jadi itu cuma rencana yang dihembuskan dan belum nyata.   Selain itu pernah juga kita dengar bahwa Jepang juga tertarik untuk mengembangkan.  Mereka memang sudah mempelajari bahwa potensi Aren sedemikian besar untuk mengatasi krisis Pangan dan Energi.   Tapi menurut penulis,  biarlah itu menjadi angin lalu saja.  Yang penting adalah kita Indonesia sendiri bagaimana? Makanya dalam situasi pangan dan energi dunia yang semakin kritis ini,  dunia akan mencari alternatif yang mungkin bisa menjadi solusinya.  Aren memang sangat diyakini bisa menjadi solusi keduanya,  baik untuk pangan maupun untuk energi.   Apalagi kalau nanti semakin banyak orang yang sadar, bahwa Aren bisa mengganti peranan Tebu di Industri Gula, pasti peluang itu akan lebih besar dan semakin membesar. Maka bagi daerah yang siap seperti Kaltim inilah, dengan modal  dasar  yang dimiliki seperti yang saya sampaikan di atas, maka peluang Kaltim masih sangat besar.  Dengan kepemimpinan Bapak Gubernur Awang Farouk Ishak yang sangat visioner maka  Aren bisa menjadi harapan keunggulan komoditi masa depan.  Percaya deh!! Daerah lain boleh iri!  Tapi silakan mencari bagaimana kita berusaha untuk mencari terobosan baru guna Pengembangan Aren Dunia. Mari kita berlomba-lomba demi pangan dan energi dan demi kesejahteraan masyarakat kita masing-masing.  Dan salah satunya, pilihlah Aren sebagai komoditi unggulan masa depan itu. Bagaimana menurut Anda??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline