Lihat ke Halaman Asli

Prospek Gula Aren Cair Agar Sehebat Mapple Syrup

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mapple syrup kemasan kaleng.

Mapple syrup kemasan botol gelas, eksklusif dan sangat prestisius.  Pantas kalau harganya sangat berharga.

Mapple syrup kemasan plastik galon

Mapple syrup kemasan botol gelas yang khas dan cantik, menarik dari jauh, ingin membeli kalau dari dekat.

Mapple syrup kemasan plastik mirip keramik yang menarik dan kokoh

Prospek Gula Aren Cair agar sehebat Mapple Syrup Oleh : Ir. H. Dian Kusumanto Secara tradisional masyarakat Indonesia  sudah mengenal dan juga menyukai gula cair. Alasannya adalah praktis. Banyak beberapa istilah dan kebiasaan yang menggunakan Gula Cair,  contohnya : - Gula Juruh atau gula merah yang dicairkan biasanya dipakai untuk pemanis gethuk, srabi, kue cethot, - Gula cair untuk pemanis Es cendhol, Es Dhawet, Es Degan, Es Teller, dll. - Gula Cair untuk pemanis bubur kacang hijau, - Gula cair yang dilumurkan pada krupuk singkong, sebagai pemanis sekaligus penghias - Gula cair juga digunakan untuk memasak pisang, singkong, serutan kelapa, serutan ubi, dll. Gula semut adalah gula merah/ gula aren yang berbentuk serbuk. Secara tradisional biasa digunakan untuk pembuatan kue-kue seperti : - mengisi kue klepon, - mengisi kue jembhlem (dari singkong yang dimasak), - mengisi kue lemet (dari singkong parut), - mengisi kue Pilus (dari ubijalar), - untuk membuat gula juruh atau gula cair, dll. Memang lebih praktis bila menggunakan gula cair. Kalau mau dibandingkan kekurangan dan kelebihannya, bisa disusun sebagai berikut : Gula Aren Cetak : Kelebihan : Membawanya enak, wadahnya sangat fleksibel. Kekurangannya : Kalau akan menggunakan harus diiris-iris dulu, kurang praktis, Sulit untuk menakar sesuai keperluan, Gampang meleleh kalau tempatnya panas, Dalam pembuatannya juga memerlukan waktu dan keahlian khusus Gula Aren Semut : Kelebihan : Gampang mengambilnya sesuai keperluan,  Penggunaannya praktis, Wadahnya fleksibel. Kekurangan : Cara membuatnya agak rumit, Kadar airnya lebih sedikit, beratnya kurang, Gampang meleleh atau mencair kalau kena panas dan kena air Gula Aren Cair : Kelebihan : Gampang penggunaanya, Bisa ditakar sesuai keperluan, Bisa dimasukkan botol, jerigen, drum, dll. Kekurangan : Kadar gula sangat bervariasi, Mutu gulanya sangat tergantung dari bahan baku dan cara pemrosesannya, Belum banyak dipasarkan. Jadi kalau mau disimpulkan, sebenarnya yang paling efektif, mudah membuatnya, praktis dalam penggunaannya, dan lebih menguntungkan bagi pembuatan gula adalah gula aren cair. Hanya saja harus ada jaminan mutu dari produknya. Oleh karena itu perusahaan Gula Aren cair harus konsisten dengan standard yang sudah ditetapkan atau yang sudah dipatentkan. Sehingga konsumen akan yakin dan percaya bila menggunakan produk gula cair aren merk tertentu, contohnya Gula Syrup Aren produk DIVA MAJU BERSAMAnya Bu Evi Indrawanto. Malaysia juga lebih banyak memproduksi Gula Syrup (Arenga Syrup) untuk konsumsi dalam negeri maupun yang diekspor ke Jepang. Perusahaan Pabrik Gula Arenga Syrup di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia adalah perusahan patungan dengan investor dari Jepang. Sebenarnya kalau mau Indonesia lebih berpeluang, bisa bekerja sama dengan para petani Aren di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Enrekang, Palopo, Tana Toraja, dll) , Sulawesi Tengah (Palu), Toli-toli, Sulawesi Utara (Minahasa Utara, Selatan, Tondano, dll.), Gorontalo. Gula Cair kita bisa beraneka rasa, karena banyak macam tanaman yang bisa dipilih. Tanaman sumber bahan pemanis gula cair antara lain adalah Aren, Kelapa, Siwalan (Lontar), Nipah, dll. Ada nggak ya yang seperti pohon Mapple dari Amerika dan Canada? Kalau ada memang sangat praktis nyadapnya. Apakah gula aren cair memiliki karakteristik yang sama dengan gula mapple (mapple syrup)? Gula Mapple kayaknya agak beda. Pohon Mapple bukan jenis palma, sedang pohon-pohon tropis yang mengandung gula kebanyakan berjenis palmae (Aren, kelapa, Lontar, Nipah, kecuali tebu). Pohon Mapple jelas beda sekali, dia mampu hidup pada saat musim dingin, dan masih terus meneteskan air gulanya. Karakteristik gulanya juga beda, Nira pohon Mapple jernih seperti air biasa namun terkandung gula sekitar 2-3 %, sedang nira dari Aren, Kelapa, Nipah dan Lontar warnanya agak keputihan dan sedikit lebih kental, kandungan gulanya lebih tinggi sekitar 7 – 15 %. Sebenarnya konsumen akan sangat menyukai Gula Cair Aren, karena lebih praktis penggunaannya. Masalahnya untuk merubah budaya dan kebiasaan yang sudah mengakar ini perlu trik perlu rekayasa social dan pengenalan yang terus menerus. Saya kira ada beberapa strategi yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut : - Bahwa Gula Cair Aren tidak kalah kualitasnya dengan gula putih - Kelebihan-kelebihan Gula Cair Aren (GCA) harus dikenalkan seperti (organic atau alamiah, tidak membahayakan kesehatan, mengandung beberapa khasiat tertentu, dll.) - Jaminan mutunya harus konsisten. Oleh karena itu kemasan harus mencerminkan jaminan kwalitas mutu yang konsisten. - Bisa saja GCA diberi tambahan aroma atau flavor tertentu seperti rasa pandan, rasa coco pandan, rasa cocoa, rasa jahe, GCA Kumis Kucing, GCA Mahkota Dewa, GCA Rosella, GCA Rumput Laut, dll. Bagaimana menurut Anda??




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline