Lihat ke Halaman Asli

Sampah Jangan Dibakar agar Tidak Masuk Penjara

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu-ibu membakar sampah kebun di halaman.

Kebiasaan dalam penyampaian materi pengelolaan sampah domestik adalah dengan berbincang-bincang dulu dengan peserta dalam hal kebiasaan penanganan sampah yang dilakukan. Salah satu jawaban yang sering muncul adalah dengan jalan membakar sampah tersebut. Sampah dikumpulkan di halaman dan ditumpuk, kemudian pada suatu waktu setelah terkumpul maka sampah disiram sedikit dengan minyak tanah untuk kemudian dibakar habis. Diskusi kemudian berlanjut dengan dipancing pertanyaan-pertanyaan yang digunakan sebagai bahan diskusi. Sebagai contoh dari timbunan sampah apakah berupa sampah campuran atau sampah kebun saja? Apakah ada plastik yang terdapat dalam sampah yang dibakar tersebut ? Apakah ada kaleng semprot bekas obat nyamuk atau penyemprot ruangan ? Apakah asap tidak mengganggu ? Apakah tidak tercium bau yang menyengat saat sampah terbakar ? Apakah ada pohon yang ikut terbakar ? Dan berbagai pertanyaan lainnya. Kalau sudah seperti ini biasanya diskusi jadi lebih meriah. Kalau sudah selesai, maka para peserta diminta merumuskan kembali tentang dampak pembakaran sampah domestik ini. Arahan diskusi selanjutnya adalah dengan mencoba memberi alternatif pengelolaan dan pengolahan sampah tersebut. [caption id="attachment_1654" align="aligncenter" width="311" caption="Ibu-ibu membakar sampah kebun di halaman."][/caption] .............

Baca artikel selengkapnya di link ini. Semoga bermanfaat !

Tertarik baca tulisan lain ? klik saja link berikut untuk menuju blog kami :

Iqmal Tahir




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline