Beberapa waktu lalu komoditi cabe benar-benar membuat gempar pasar lokal dan bahkan ikut mempengaruhi inflasi nasional. Bahkan menteri pertanian sampai kalang kabut menghadapi masalah cabe yang dengan enaknya pasang harga tinggi sampai menyuruh banyak orang untuk menanam cabe sendiri. Cara yang lebih tepat sebenarnya adalah dengan menjaga kestabilan harga cabe yang tetap dapat memberi keuntungan bagi petani tetapi dapat tetap terjangkau masyarakat luas. Kalau saat ini cabe segar masih dominan di pasaran, maka peluang komoditi cabe kering mungkin dapat sebagai alternatif.
Harga cabe yang bisa menjulang tinggi dan di luar kewajaran ini memang kemudian sampai menjadi satu faktor pemicu inflasi lokal juga. Faktor-faktor yang berpengaruh pada inflasi ini di masyarakat sering diukur dengan kemampuan masyarakat untuk membeli suatu produk penting seperti sektor pangan atau bahan bakar. Faktor dalam bidang pangan yang umum digunakan untuk mempengaruhi inflasi antara lain adalah beras, minyak goreng atau gula. Ketiga jenis komoditi inilah yang sangat penting dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu pasokan dan ketersediaan komoditi ini harus dijaga agar tidak membuat kelangkaan barang dan memberi konsekuensi harga menjadi tinggi. Kalau sudah terjadi kenaikan harga yang relatif sangat tinggi maka tingkat inflasi akan naik secara signifikan. Jadi kalau cabe pun menjadi salah satu indikator inflasi, tentunya ada yang aneh.
[caption id="attachment_1739" align="aligncenter" width="533" caption="Jualan Cabe di pasar tradisional."][/caption]
.............
Baca artikel selengkapnya di link ini. Semoga bermanfaat !
Tertarik baca tulisan lain ? klik saja link berikut untuk menuju blog kami :
Baca tulisan lain :
- Cinderella dan Sepatu Basket XXL
- Beli Coklat Ada Tai-nya
- Saksi Bisu Kedahsyatan Wedhus Gembel Merapi
- Manusia Berkaki Ayam
- Gadis Melayu yang Tidak Comel
- Beatles pun Ahli Algoritma – Hey Jude
- Beli Kondom pun Bisa di Toko Fotokopi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H