Aku duduk membelakangin kesepian,
Buku yang belum selesai kubaca terantuk banyak keresahan.
Jemariku membelah halaman dan mempersilakan kata-kata terbangun dari lelap.
Mereka seperti gerombolan rindu yang tak terkalkulasi jumlahnya.
Malam bertamu,
Aku mulai melepas cemas yang kukenakan pada tubuh payahku.
Aku luruh dan mulai berendam pada malam-malam yang gigil.
Sunyi ramah memanggil,
Ia seperti rahim ibu yang hangat memeluk dukaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H