Lihat ke Halaman Asli

Masa Laluku: Kau Datang di Saat yang Enggak Tepat

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dulu ku mencintaimu, menginginkanmu, mengagumi, bahkan aku tak khan bisa sedetik pun tanpa kamu. Tapi semua itu sirna saat kau memilih orang lain untuk menemani hidupmu. Dan kini engkau datang lagi padaku,,"

Engkau datang masih membawa daya tarikmu yang dari dulu enggak pernah berubah. Daya tarik yag menawan dari seorang gadis berparas cantik, sexi, bergaya bak model bintang iklan dan tentunya dengan karisma tersendiri yang selalu engkau tampakkan. Sungguh dulu ku menggilai semua itu darimu, bahkan sampai saat kau datang seperti inipun hatiku tak bisa berbohong, dewiku engkau begitu anggun dan cantik. Hasratku untuk memilikimu seakan kembali bergejolak. Ingin kumemelukmu seperti dulu.

Tapi kini engkau bukan engkau yang dulu, tlah berubah. Hatimu enggak seindah dulu, parasmu enggak secantik hatimu, engkau telah layu. Meski dulu ku pernah berpikir aku akan selalu mencintaimu meskipun engkau tlah bersama orang lain, tapi sekarang aku sadar aku enggak bisa. Walau kini engkau tak lagi bersamanya, aku tetap enggak bisa.

Sekarang engkau tersenyum padaku dan engkau katakan bahwa kau menyayangiku dan menyesal tlah meninggalkanku. Kau datang membawa harapan baru, kau bilang kau mau jadi seperti apa yang dulu aku inginkan. Aku bahagia engkau mau melakukannya, tapi aku tetap tak bisa lagi menerimamu, kau tetap bukan dewiku yang dulu.

Kini ku tlah bersamanya, jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini. Bahkan seorang engkau pun yang dulu aku puja enggak akan pernah bisa menggantikannya. Dia indah, lebih indah darimu. dia anggun, jauh lebih anggun darimu.

Maaf, engkau datang disaat yang enggak tepat. Aku tak bisa menjadikan semuanya seperti dulu. Memang engakau begitu sempurna bagiku dan dulu akulah sang pemuja kesempurnaan itu, tapi karena dia aku mengerti arti kesempurnaan yang sesungguhnya, bukan karena sesuatu itu sempurna, tapi karena kita mampu memandang sesuatu itu dengan sempurna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline