Lihat ke Halaman Asli

Iqlal alifien

Penyuluh Agama Islam

Penyuluh Agama Islam Ngantru Tulungagung Pindahkan Dakwah Pesantren ke Digital

Diperbarui: 24 April 2020   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulungagung

Ramadhan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena berada dalam situasi pandemi Covid-19 yang 'memaksa' hampir semua aktivitas dilakukan secara daring.

Umat muslim senantiasa berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan, bulan di mana para santri atau masyarakat umum biasa mengikuti ngaji pasan. Selama ini tradisi ngaji pasan berjalan di pondok-pondok pesantren dan madrasah. Namun, akibat Covid-19 membuat kegiatan belajar-mengajar dan mengaji pun dilakukan secara daring dalam rangka physical distancing.

Hal ini Iqlal Alifien, Penyuluh Agama Islam Ngantru - Tulungagung yang juga Founder Maan Media, berinisiatif memanfaatkan platform-platform media sosial untuk dijadikan sarana 'ngaji'. "Saat ini Maan Media menggunakan platform-platform seperti Instagram, YouTube, dan Spotify. Saya memilih tiga platform tersebut karena easy to use dan memiliki sasaran audiens yang berbeda," katanya.

Iqlal mengaku Maan Media terus mengembangkan dan mengkurasi konten-konten di dalamnya dengan berkoordinasi dengan para ulama dan kiai yang juga pengurus MWCNU Ngantru, LDNU, LBM PC Tulungagung, bahkan juga dari Rijalul Ansor Ngantru. "Sehingga program yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan ala pesantren," katanya Kamis (23/4).

Iqlal Alifien juga menyampaikan bahwa pada dasarnya Maan Media dibuat sebagai sarana dakwah Islam dan menambah barokah ilmu bukan hanya untuk umat muslim Ngantru saja melainkan untuk seluruh umat muslim secara luas. Namun, selain itu juga untuk pengarsipan pengajian oleh kiai-kiai pesantren khususnya di wilayah Ngantru, Tulungagung karena tidak bisa dipungkiri masih banyak pesantren konvesional yang belum terlalu akrab digital. Menurutnya, sangat disayangkan jika diera peradaban digital ini tidak ada arsip dari kiai dan ulama, yang pastinya akan dicari-cari suatu saat nanti. "Banyak media-media yang tersedia di internet yang bisa kita gunakan sebagai sarana dakwah islam, sudah saatnya penyuluh agama islam bisa memanfaatkan media-media digital, atau setidaknya bisa memfasilitasi ulama dan kyai kita sebagai bentuk jihad dan rasa takdhim kita," pungkasnya.

Keberadaan Maan Media ini dibenarkan oleh KH Yasin Bisri salah satu narasumber yang juga pembina Koordinator Penyuluh Agama Islam Ngantru - Tulungagung mengatakan bahwa dakwah di era saat ini harus menggunakan teknologi sebagai media, karena zaman telah berubah lebih cepat. "Apresiasi buat Maan Media yang mampu membuat sarana dakwah digital ini. Semoga bisa istiqomah dan bermanfaat untuk umat," ujarnya.

Adapun konten-konten Maan Media yang sudah dipublikasikan antara lain Ngaji bareng Kang Kaji oleh HM Yasin Bisri (Lembaga Dakwah PC NU Tulungagung); Kajian Kitab Kuning oleh Gus Anang Muhsin (LBM PC NU Tulungagung yang juga Pengasuh Pesantren Al-Fattahiyyah, Ngranti. Berikutnya, Kajian Fikih dan QnA atau Tanya Jawab seputar Fiqih oleh Kang Alam (Rijalul Ansor PAC Ngantru); Podcast Yuk Ngaji di Spotify.

Sementara program-program lain yang akan hadir adalah Ngaji Pasan atau Ngaji Bulan Puasa dengan YouTube Live oleh Kiai Ahmad Mudawami (Katib MWCNU Ngantru yang juga Pengasuh PP Al Mubarok Pinggirsari; Kang Alam (Rijalul Ansor PAC Ngantru/Mustahiq PP HMQ Lirboyo Kediri).

Masyarakat yang ingin mengakses dapat membuka Spotify dengan alamat bit.ly/ng4j1, YouTube: bit./m44nTV, dan Instagram: @maan.dakwah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline