Lihat ke Halaman Asli

Iqhfa hakim

freelancer

Eksplorasi Objek Wisata Keluarga, Gembira Loka Zoo

Diperbarui: 9 Juni 2022   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Mendengar nama Yogyakarta muncul beberapa hal unik di benak kita seperti kota pelajar, kebudayaan nya yang kaya, dan keindahan alam yang dimiliki serta atraksi-atraksi wisata yang populer dikunjungi oleh wisatawan. Malioboro salah satu contoh daerah yang mungkin paling dikenal oleh pelancong baik dari Yogyakarta maupun pelancong dari seluruh Indonesia, bahkan mungkin terdengar hingga telinga wisatawan-wisatawan mancanegara. Adapun, berkembangnya budaya “nongkrong” dan kemunculan café-café di Yogyakarta juga menjadi salah satu pilihan bagi kalangan muda Yogyakarta untuk berkumpul dan menghabiskan waktu saat memiliki waktu luang. Kebudayaan dan kesenian yang dimiliki oleh Yogyakarta pun menjadi salah satu poin yang menarik wisatawan datang seperti Upacara Sekaten, Batik, pertunjukan wayang kulit dan sebagainya. Kemudian bagaimana dengan atraksi wisata di Yogyakarta yang lebih ramah bagi keluarga dan bisa dikunjungi oleh seluruh kalangan usia? 

Tentu saja Yogyakarta memiliki atraksi wisata itu, salah satu nya adalah Gembira Loka Zoo yang berlokasi di Jl. Kebun Raya No.2, Rejowinangun, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan dalam kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya mengeksplorasi kebun binatang pertama dan tertua di Kota Yogyakarta.

Keputusan untuk melakukan kunjungan ke Gembira Loka Zoo didasari oleh rasa penasaran dari seseorang yang belum pernah berkunjung ke kebun binatang sebelum nya dan keinginan untuk melihat satwa-satwa yang tidak dapat ditemui setiap hari nya. Untuk itu saya memutuskan untuk memuaskan rasa penasaran tersebut dengan berkunjung ke Gembira Loka Zoo. Untuk menuju ke lokasi saya menggunakan jasa ojek online dan memakan waktu sekitar 30 menit dari tempat saya tinggal.

Sesampainya di pintu masuk, saya melirik ke jam tangan yang menunjukan pukul 09:55 saat itu saya merasa senang karena datang cukup pagi sehingga dapat lebih lama berada disana dan langsung mengantri di belakang 4 pengunjung lainnya untuk membeli tiket masuk. Setelah sampai pada giliran saya harga dari tiket masuk ternyata sedikit lebih mahal dari yang ada di internet, yaitu seharga Rp. 60.000 sedangkan harga aslinya adalah Rp.75.000 termasuk dengan menggunakan fasilitas perahu dan kereta untuk berkeliling area. Tetapi saya tidak begitu memikirkan harga dari tiket masuk karena sudah tidak sabar untuk segera masuk dan melihat berbagai macam satwa disana.

Hal pertama yang saya sadari segera setelah masuk ke area Gembira Loka yaitu terdapat puluhan bahkan lebih siswa SD dan TK yang melakukan karyawisata ditambah dengan orang tua dan guru-guru mereka, begitu juga dengan pengunjung lainnya terdapat banyak keluarga, pasangan, bahkan lansia yang juga berkunjung pada hari itu bahkan dipintu masuk ke area petting zoo sudah dipenuhi oleh kerumunan pengunjung. 

setelah mencoba untuk terus masuk melewati kerumunan pengunjung lain untuk memasuki area petting zoo terlihat disebelah kiri terdapat area untuk berinteraksi dengan keledai dan berbagai macam hewan lainnya seperti berbagai jenis unggas, kura-kura, kelinci dan hewan-hewan lainnya, di bagian sebelah kanan terdapat area untuk terapi ikan dan area untuk menangkap ikan. Untuk mendapatkan akses agar bisa berinteraksi dengan hewan-hewan di petting zoo ini akan dikenakan biaya tambahan sekitar Rp. 25.000-Rp. 50.000.

Setelah masuk lebih dalam melewati area petting zoo terdapat museum hewan namun sangat disayangkan saat saya melakukan kunjungan museum tersebut sedang tutup. dan sangat disayangkan juga masih banyak pengunjung yang merokok di area kebun binatang sedangkan sudah banyak tanda dilarang merokok di area kebun binatang. Tidak lama setelah itu saya memasuki area pusat satwa dimana terdapat beberapa area untuk berbagai spesies hewan seperti reptile, burung, dan mamalia predator. 

Untungnya area pusat satwa ini lebih luas dari pintu masuk diawal sehingga saat saya menuju ke area reptile saya bisa lebih mudah berjalan dan dapat merasakan suasana yang tenang dengan pemandangan pohon-pohon tinggi seperti di hutan yang membentuk kanopi di sebelah kiri dan danau disebelah kanan, ditambah dengan suara-suara burung yang dikeluarkan dari speaker yang dipasang disepanjang jalan. Rasanya cukup menenangkan dan tentunya menyenangkan. Karena itu juga saya memutuskan untuk tidak menggunakan kereta untuk mengitari area pusat satwa ini.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Memasuki area reptile, terdapat banyak sekali jenis dan spesies reptile dan amfibi, dimulai dari ular, katak, kadal, kura-kura dan masih banyak lagi. Di area reptile dan amfibi suasana mulai ramai dan dipenuhi oleh obrolan dan tawa dari pengunjung lain. Semakin dalam di area reptile ini juga terdapat aktivitas memberi makan kura-kura yang berukuran cukup besar dan tentunya area ini dipenuhi oleh anak-anak SD dan TK yang terlihat sangat bersemangat untuk memberi makan kura-kura ini. terdapat spot foto juga diujung area reptile ini bagi pengunjung yang ingin berfoto bersama dengan iguana dengan biaya seikhlas nya saja berupa tips.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Sumber: Dokumentasi pribadi

Setelah beberapa waktu menghabiskan waktu melihat lihat berbagai macam hewan reptile, hari mulai panas mendekati pukul 11:00 saya melihat terdapat ular yang sedang berendam didalam kotak air dan setelah keluar dari area reptile saya juga melihat seekor kuda nil mini yang berendam di kolam dalam kandang nya, dan saya berkata dalam hati “saya juga ingin berendam menghilangkan panas hari ini”. Tetapi, eksplorasi masih harus dilanjutkan karena masih banyak satwa yang harus dilihat.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Area kedua yaitu Bird Park, cukup berbeda dengan area reptile yang pertama adalah kandang nya yang lebih tinggi dan juga lebih berisik karena suara dari burung-burung yang ada disini. Segera setelah memasuki bird park saya disambut oleh dua burung pelican dan burung flamingo yang pada awalnya saya kira adalah sebuah patung karena burung pelican tersebut hanya terdiam saya di batang pohon. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline