Lihat ke Halaman Asli

Iqbhal hasballah

aktif dan konsisten

Kuliner Lokal sebagai Daya Tarik Wisatawan Bandung

Diperbarui: 18 Januari 2022   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Makanan tradisional yang terdapat di Kota Bandung adalah makanan asli Kota Bandung. Keanekaragaman dan keragaman makanan dari berbagai daerah merupakan aset yang cukup besar di Kota Bandung. 

Dengan berkembangnya makanan tradisional diharapkan dapat memberikan peluang bagi makanan lokal untuk bersaing di era pasar bebas, termasuk mendukung Kota Bandung menjadi destinasi wisata kelas dunia. Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata memiliki beragam kuliner tradisional. 

Keanekaragaman makanan tradisional sangat mendukung terwujudnya makanan tradisional sebagai daya tarik wisata gastronomi. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan makanan tradisional adalah segala jenis makanan dan jajanan tradisional yang menggunakan bahan baku lokal, dikemas dan menggunakan bahan lokal, diproduksi oleh masyarakat setempat sebagai industri keluarga, dan mencerminkan identitas masyarakat setempat, dimana salah satunya mereka adalah Surabi Mila.

Tampilan artistik ini memperkuat pendapat Cooper (1995:81) bahwa salah satu dari empat syarat sebuah destinasi adalah harus menarik dan artistik. Surabi Mila bukan hanya produk, tapi tempat untuk dikunjungi. Menyenangkan dan artistik. 

Nilai seni, keindahan, dan eksotisme Surabi Mila, sebagai bagian dari upaya manajemen untuk mendekatkan produk dengan keinginan pembeli, sejalan dengan apa yang disampaikan Miner (1998:36), yaitu adaptasi pengembangan produk dengan kreasi. menu atau menu restoran Harus dimulai atau diakhiri sesuai dengan keinginan konsumen.

Nilai seni Surabi Mila tidak terlepas dari seni kuliner yang diterapkan oleh pihak pengelola yaitu seni mempelajari makanan dan segala hal yang berhubungan dengan makanan, mulai dari persiapan, pengolahan, tampilan dan penyimpanan.

 Artinya hal-hal penting tersebut telah menjadi bagian dari upaya yang telah dilakukan agar dapat menarik wisatawan untuk datang dan menikmatinya, seperti yang dikemukakan Soekarto (1990), daya tarik makanan seperti rasa, warna, bentuk, tekstur sangat berperan. 

Peran penting dalam mengevaluasi makanan siap saji. International Culinary Tourism Association (ICTA) juga menyebut wisata kuliner bukanlah hal baru. Berkaitan dengan agrowisata, namun lebih mementingkan bagaimana makanan atau minuman memikat wisatawan untuk menikmatinya.

Surabi Mila tersedia dalam 20 rasa mulai dari surabi gurih tanpa topping, surabi gurih dengan topping oncom hingga surabi dengan rasa coklat, mulai dari harga R1.500 hingga Rp. 9.500,- untuk surabi. 

Dari data tersebut terlihat bahwa Surabi Mila merupakan produk kuliner rumahan yang memahami kebutuhan konsumen, dan berharap dapat menjangkau konsumen dari semua lapisan dengan kebutuhan rasa yang berbeda melalui 20 varian menu dengan selera yang berbeda. Rasa yang berbeda menggambarkan warna, penampilan, dan bentuk bahan yang berbeda. 

Artinya, Surabi dengan 20 rasa dapat menjelaskan 20 warna berbeda dan 20 topping berbeda. Dari segi keragaman dan keunikan inilah yang digambarkan oleh Damanik dan Weber (2006:13) sebagai daya tarik wisata. Lebih khusus lagi, daya tarik wisata yang baik berkaitan erat dengan empat hal, yaitu daya tarik itu unik, asli, otentik, dan beragam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline