Lihat ke Halaman Asli

M. Iqbal

Part Time Writer and Blogger

E-Sport, Wujud Nyata Teknologi Sebagai Game Tantangan

Diperbarui: 21 Agustus 2018   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

howla.com

Bermain game kerap dianggap perbuatan yang menghabiskan banyak waktu dan pemainnya dianggap orang pemalas.  Bagaimana tidak, mereka bisa menghabiskan hobi yang kadang lupa waktu. Anggapan itu melekat orang ditambah para gamer identik dengan lelaki urakan dan masa depan tak jelas.

Tapi stop dulu stigma negatif anda tersebut, kini game dianggap sebagai hobi, pekerjaan atau bahkan kompetisi menjanjikan. Semenjak lahirnya game online yang menghubungkan manusia dari berbagai belahan dunia, perkembangan game terus maju. Ditambah dengan banyaknya pengembang game dan konsol pendukung seakan game jadi gaya hidup.

Mungkin dahulu game hanya sebatas melawan AI sederhana di game tersebut atau bertanding melawan teman sejawat. Kini game dianggap kompetisi sarat gengsi, bagaimana tidak kompetisinya kini bukan melibatkan perorangan atau kelompok namun negara.

Asian Games 2018 di Indonesia jadi bukti E-Sport sudah masuk ke ranah olahraga. Banyak pihak yang makin bingung. Game dianggap olahraga buang-buang waktu dan kini malah dianggap olahraga.

Sejarah awal mula Even E-Sport

Banyak yang mengira virus E-Sport mulai terlihat gaungnya saat wabah internet. Nyatanya E-Sport sudah mulai terkemuka saat era 70-an saat Pong Game muncul. Dengan konsep Arcade Game mampu menyihir anak muda saat itu dalam bermain game tersebut. Pertarungan Arcade jadi salah satu persaingan sengit hingga jadi sebuah lomba dengan hadiah menggiurkan.

Naiknya pamor Arcade Game seakan jadi magnet buat para stasiun TV dan majalah dalam mengabarkan. Di USA sendiri memiliki sebuah program yang khusus menayangkan Arcade Game dengan program TV bernama Starcade. Episode yang tayang dan memanjakan mata pemirsa mencapai 133 episode dan jadi acara yang mampu menarik minat penonton kala itu.

Di tahun 90-an, perusahaan game terkemuka asal Jepang mulai mengakrabi game. Saat itu game arcade dianggap tidak fleksibel. Game konsol adalah era baru game yang bisa dimainkan tanpa harus berdiri dan bikin betis kram. Ia bisa dimainkan di rumah masing-masing dan dengan permainan lebih beragam.

Sebagai bukti penggemar yang main besar, di tahun 90-an mulai lahir kejuaraan E-Sport buatan Nintendo bernama Nintendo World Championship di USA dengan hadiah uang serta perangkat Nintendo. Seakan itu langkah awal karena banyak negara yang terkena virus E-Sport walaupun masih sebatas Arcade Game. Seakan bukti E-Sport telah menjadi hiburan menyenangkan dan membawa berkah para gamer.

Tahap selanjutnya adalah era PC yang mulai terkoneksi internet. Awal mulanya datang dari sebuah game dan dianggap sebagai game real E-Sport yaitu Netrek. Grafis yang lebih baik, punya sejumlah taktik (real time strategy) mumpuni hingga mampu menghubungkan orang dari belahan dunia mana pun (metaservers).

Sejak itulah game E-Sport telah dianggap sebuah olahraga tahunan yang mampu mengumpulkan para gamer menguji kemampuannya. Hadiahnya terus meningkat dan pastinya jadi batu loncatan pengembangan game beragam di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline