Lihat ke Halaman Asli

Sungai Watch Membawa Perubahan untuk Sungai di Bali

Diperbarui: 23 Maret 2021   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Sungai Watch membersihkan sampah plastik Sumber : Akun Instagram @sungaiwatch

Sungai Watch merupakan organisasi volunteer yang diciptakan oleh Gery Bencheghib. Ia adalah aktivis lingkungan yang saat ini berdomisili di Bali. Pada tahun 2009 Gary bersama saudaranya mendirikan sebuah organisasi lingkungan yang bernama "Make A Change World". Setiap akhir pekan saat itu ia bersama saudara membersihkan sampah plastik di pantai-pantai Bali. Bermula dari membersihkan sampah plastik di pantai, hingga membersihkan sungai. 

Gery Bencheghib bersama Presiden Joko Widodo Sumber Foto : Akun Instagram @sungaiwatch

Gary berpendapat bahwa sampah plastik berasal dari sungai, sehingga ia fokus untuk membersihkan sungai. Pada tahun 2017 mereka viral di media sosial karena aksi membersihkan Sungai Citarum. Mereka diberi apresiasi oleh Presiden Joko Widodo karena sudah membersihkan sungai. Pada tahun 2019 mereka merubah nama bernama Sungai Watch komunitas yang membersihkan sungai di Bali.  Sungai Watch mencoba berbagai cara supaya sampah tidak dapat mengalir ke laut. Pada akhir tahun 2020 mereka bisa memasang 100 pengahalang sampah. Gary bersama teman-teman membersihkan sungai setiap minggu. 

Sungai Watch mengumpulkan dan memisahkan sampah plastik berbahaya dan yang didaur ulang.  Mereka pun mendata sejumlah sampah plastik yang berasal dari produk perusahaan. Gery pun ingin meluncurkan sebuah platform sumber terbuka bagi semua orang untuk bisa belajar. Platform tersebut berupa cara membangun penghalang sampah sendiri, sehingga semua orang dapat membuat di daerah masing-masing.

Gary sangat prihatin terhadap sungai yang berada di Indonesia. Indonesia sebuah negara kepualauan yang memiliki banyak sungai di setiap daerah, sehingga sangat disayangkan jika Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik laut terbesar di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline