Lihat ke Halaman Asli

Iqbal Prawira

Pemetik Teh

Teh Hitam Pun Bisa Menurunkan Berat Badan

Diperbarui: 7 Desember 2017   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berat badan ideal dan langsing merupakan idaman bagi semua perempuan. Demi memperoleh bentuk ideal tersebut mereka berani berkorban apapun hingga ada mengalami sindrom anoreksia. Teh yang berasal dari tanaman Camelia sinensis telah lama dikenal sebagai minuman fungsional yaitu memiliki manfaat kesehatan ketika meminumnya.

Para perempuan juga sangat percaya manfaat meminum teh khususnya teh hijau untuk memperoleh berat badan ideal dan langsing sesuai dengan idamannya. Meskipun secara sains kedua jenis teh baik teh hitam maupun teh hijau terbukti bisa menurunkan berat badan, namun banyak pertanyaan muncul yaitu, mana yang lebih mujarab teh hitam atau teh hijau untuk menurunkan berat badan? Maka disitulah mulai muncul kubu-kubu yang saling mengklaim. Sambil nyruput teh dulu Yaaa.. 

Perdebatan perihal mana yang paling mujarab antara teh hitam atau teh hijau di dalam menurunkan berat badan memang sudah menjadi perdebatan sehangat teh yang baru diseduh. Hal tersebut bisa dikarenakan akan berdampak pada dimensi spektrum yang luas, yaitu Market share. Teh hijau yang dikawal oleh negara produsen seperti China, Jepang, dan Korea melawan produsen teh hitam terbesar dunia yaitu India, Sri Lanka, dan tentunya Indonesia. Artikel ini akan difokuskan terkait keunggulan masing-masing jenis teh tersebut di dalam menurunkan berat badan. 

Teh hitam memiliki komponen senyawa bioaktif yaitu theaflavin dan thearubigin sedangkan pada teh hijau adalah katekin. Tehaflavin dan thearubigin adalah molekuler berukuran besar yang mana saat kita meminumnya senyawa aktif tersebut tidak akan diserap di dalam usus halus sehingga tidak bisa melalui lapisan kolon. Sedangkan katekin pada teh hijau dengan ukuran molekul lebih kecil maka akan lebih mudah diserap oleh usus halus. Perbedaan berat molekuler dan mekanisme penyerapan senyawa aktif tersebut mempengaruhi cara kerja teh untuk menurunkan berat badan. 

Penelitian yang dilakukan oleh Susanne M. Henning dkk. dari Center for Human Nutrition, David Gefen School of Medicine, University of California mencoba membuktikan mekanisme teh tam dan teh hijau di dalam mengurangi berat badan. Penelitian tersebut dilakukan menggunakan hewan coba tikus. Hewan coba tikus dikondisikan dengan 2 pola diet selama 4 minggu yaitu (1) tinggi lemak dan sukrosa dan ke (2) rendah lemak namun tinggi sukrosa. 

Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa baik teh hitam dan teh hijau berperan di dalam menurunkan berat badan. Penurunan berat badannya dihubungkan dengan perubahan microbiota di dalam saluran pencernaan. Teh hitam dan teh hijau menurunkan cecum Firmicutes dan meningkatkan Bacteriodetes. Mekanisme pan teh hitam adalah meningkatkan pAMPK (AMPK phosphorylation) melalui peningkatan produksi Short Chain fatty Acid (SCFA) di usus. Sedangkan teh hijau mekanisme penurunan berat badan melalui peningkatan hepatic AMPK melalui keberadaannya di liver. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa katekin teh hijau lebih cepat diserap dibandingkan dengan teh hitam. Teh hitam yang sulit diserap pada bagian usus akan terfermentasi menghasilkan microbiota dan menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) yang memiliki manfaat kesehatan dan berperan di dalam peningkatan AMPK phosphorylation.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline