Lihat ke Halaman Asli

Tuhan di Bintang Gemintang Semesta Raya

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cintaku yang seluas semesta rayaBagaikan partikel atomik dibanding rahmat-Nya, yang menembus kuanta2, melewati batas-batas eksistensi dan dimensional. Kusombongkan ilmuku, yang tak lebih fana dari konsep ether.Melupakan ilmu-Nya yang Mahanyata, yang Maha tak berpangkal – tak berujung. Kuyakini argumenku adalah kausalitas,Mengindahkan bahwa Dia-lah sang Alpha dan Omega, yang membisikkan wahyu dalam konstelasi takdir. Tuhanku bukanlah sains,ideologi sampah,berhala tak bernyawa,nabi-nabi, bukan pula homo sapiens yang masih berpusar dalam tarikan gravitasi kenistaan lubang hitam.Tuhanku adalah penggubah kosmis semesta raya, penghulu ruang & waktu, pemilik segala partikel nonfisik, yang bersinggasana tanpa batas konsep materi. Dan tibalah aku di zenit eksplorasi dan nadirnya keimananku, menunggu kala yang tak jua menggemakan kidung wahyu Sang Pencipta yang syahdu, yang abadi dalam orkestrasi pijaran bintang gemintang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline