Lihat ke Halaman Asli

Tiga Hari yang Tak Efektif

Diperbarui: 27 Maret 2018   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar satu semester di tentukan 3 hari ujian

Ujian adalah bentuk tes akhir dari sebuah pemahaman materi yang di ajarkan, apalagi ada yang namanya ujian akhir hal ini tentulah tidak asing di telinga kita sebagai seorang yang menimba ilmu baik seorang pelajar di sekolah maupun mahasiswa yang belajar di universitas, baik itu pelajar yang umum maupun khusus seperti jurusan yang di peruntukkan oleh sistem kampus, tentulah hal tersebut tidak luput dari nilai akhir yang biasanya persen yang lebih banyak di ambil adalah nilai ujian akhir.

Membedah hal tersebut setujukah kita jika selama satu semester proses pembelajaran kita di tentukan oleh beberapa hari bahkan satu hari?, Tentu hal ini tidak luput dari perbincangan orang yang menimba ilmu itu, bagaimana tidak jika selama proses pembelajaran dia aktif dan pada ujian akhir dia tidak sedang fokus atau sangking di tuntutnya membanting belajar saat akan ujian akhir.

Hal inilah yang perlu di pertanyaan, mengapa sistematis nilai itu bisa seperti itu, karena akhir seharusnya bukan menjadi tolak ukur utama tetapi melainkan proses keseharianlah yang menjadi pandangan yang utama, karena terkadang orang lebih menghayati proses daripada ujian akhir yang sangat membebani saat akhir itu materi dari awal kita ulas, bahkan di hafal padahal hal tersebut bisa membuat kita down karena bertumpuknya apa yg kita hafalkan sedangkan belajar itu adalah kebutuhan yang di cari adalah pemahaman bukan hafalan jika kita hanya hafal maka kita tidak akan mengerti tetapi apabila kita mengerti maka dengan sendirinya kita akan ingat susunannya.

Jadi, banyak jalan efektif yang bisa di terapkan dalam merubahnya langkah yang pertama adalah tetap melaksanakan ujian akhir namun hal itu tidak menjadi tolak ukur utama dalam melihat kemampuan menguasai materi, jangan berikan persen tertinggi untuk hal itu tetapi proses lahirnya yang di lihat, pada proses itu siakannya praktek materi itu karena dengan begitu pemahamannya akan lebih erat di pikiran. 

Kemudian langkah yang kedua adalah benar-benar di hilangkan jlujian akhir tersebut akan tetapi maksimalkan dalam peroses dengan membubuhkan praktek langsung kepada materi yang di sampaikan agar lebih jelas




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline