Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Iqbal

TERVERIFIKASI

Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Penjaga Taman Pustaka

Diperbarui: 22 September 2024   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar Photo oleh Emre Can Acer dari pexels.com

Seharusnya tidak perlu aku dengarkan petuah orang tua itu. Bisa-bisanya dia mengaku sebagai penjaga pengetahuan, nyatanya, semua ucapannya membuatku menderita.

"BRAK!" 

"Apa salah meja ini, kau yang bodoh," protes Bonang dengan logat khas Sumatera Utara, jarinya yang panjang menunjuk wajahku.

"Akh..." kuhalau jarinya yang mengacung di depan wajahku.

"Eh, mau kemana kau?"

"Mati!" teriakku sambil berlalu.

***

Barisan pengetahuan yang lusuh dan berdebu itu tidak lagi dijamah oleh manusia, mereka lebih senang memainkan jari-jari lentiknya di atas layar yang halus ketimbang menjelentikkannya di atas kertas yang kumal, dekil, kucel, kusam dan usang ini.

mereka tidak lagi bangga menggandeng tubuh sintalku. memelukku mesra seharian, sudah bukan zamannya. 

Kemarin Tikus tua itu berkelakar, katanya mereka akan berbondong-bondong mencariku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline