Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Iqbal

TERVERIFIKASI

Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Cerpen: Lari Menuju Kemenangan

Diperbarui: 19 Juli 2023   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar cerpen Lari Menuju Kemenangan foto oleh Photo by Admiral General M dari pexel.com

Ketika aku membuka mataku, sinar mentari yang hangat menyapaku. Aku merasakan embusan angin lembut yang mengusap pipiku, memberikan rasa kesegaran di pagi hari. Hari ini adalah hari yang istimewa bagiku, karena aku akan mengikuti perlombaan lari sekolah.

Setelah mandi dan sarapan pagi, aku segera berlari ke sekolah dengan semangat penuh. Saat tiba di sana, aku melihat teman-temanku berkumpul di lapangan. Rasanya seperti ada getaran energi dan kegembiraan yang mengisi udara.

Perlombaan dimulai dengan adu lari 100 meter. Aku berdiri di garis start, dengan hatiku berdebar-debar. Ketika peluit dibunyikan, aku melepaskan diri dengan cepat. 

Aku merasa kuat dan cepat. Kakiku bergerak secepat kilat, dan angin menerpa wajahku. Aku bisa mendengar sorakan teman-temanku di belakangku, yang memberikan semangat dan dukungan.

"Hey, kamu bisa melakukannya! Semangat!" teriak Lisa, salah satu temanku yang juga berpartisipasi dalam perlombaan.

Aku tersenyum dan memberi isyarat dengan jempolku, menunjukkan rasa terima kasihku atas dukungannya. Tapi aku tidak bisa terlalu lama fokus pada percakapan, karena aku masih harus mempertahankan kecepatanku.

Aku merasakan detak jantungku semakin cepat dan energiku mulai berkurang, tetapi aku tidak akan menyerah. Aku terus berlari sekuat tenaga. 

Ketika aku semakin mendekati garis finish, suara sorakan teman-temanku semakin keras. Aku mendengar suara Andre, teman sekelasku, berteriak dengan penuh semangat, "Ayolah, kejar mereka! Kamu sudah dekat! Jangan menyerah!"

Aku mengangguk dan melanjutkan lariku dengan semangat baru. Aku tahu aku harus memberikan yang terbaik dalam momen ini. Suara nafas yang berat dan langkah kaki yang cepat menggaung ditelingaku saat aku bersaing dengan teman-temanku.

Melihat garis finish semakin dekat membuatku semakin bersemangat. Aku meraihnya dengan keras, dan merasakan kelegaan yang tak terkatakan. "Aku berhasil!" teriakku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline