Lihat ke Halaman Asli

Iqbal Lombok

Berusaha memberi manfaat bagi peradaban

Kemana Pak Jokowi?

Diperbarui: 19 Februari 2024   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam 

Gelaran Pemilu 2024 telah usai, Khususnya Pilpres sudah hampir dipastikan Pasangan 02 yaitu Bapak Prabowo Subianto & Mas Gibran tampil sebagai pemenang, serta hampir dipastikan pula pemilihan presiden tahun ini berlangsung hanya satu putaran. Namun semuanya masih harus menunggu keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum serta menunggu ada tidaknya masalah pelanggaran Pilpres yang dimenangkan oleh pihak penggugat.

Jika tidak ada aral melintang pelantikan Presiden dan wakil Presiden adalah hari minggu 20 Oktober 2024. Saat itupula pasangan terpilih akan memulai tugas sebagai kepala & wakil kepala negara kita, Indonesia. Semoga apa yang terkoyak sebagai efek dari euforia Pilpres bisa disembuhkan oleh kepemimpinan yang berjiwa menyatukan serta merukunkan bangsa ini dengan mengedepankan keadilan bagi semua anak bangsa.

Hal yang menarik bagi penulis selepas pelantikan presiden terpilih nanti adalah kemanakah perahu politik Pak Jokowi? akankah beliau akan betul betul "lengser keprabon mandeg pandhito? " , betul betul mundur dari dunia perpolitikan bangsa dan hanya fokus pada kegiatan bersifat pribadi & religi?. mengingat usia beliau yang masih belum sepuh serta diimbangi kondisi fisik yang cukup mumpuni Dan jangan lupa, beliau memiliki kepiawaian politik yang jempolan. Kok rasanya gak mungkin beliau akan betul betul pensiiun dari dunia perpolitikan Indonesia.

Dugaan saya, beliau akan tetap aktif di dunia politik. saya bahkan berani memprediksi beliau akan menjadi rebutan beberapa Parpol untuk didaulat menjadi Ketua Umum. 

prediksi pertama beliau akan didaulat menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan, mengapa? karena "kemenangan" beliau di Pilpres tahun ini tentunya akan membentuk kesadaran baru di PDI-Perjuangan bahwa mereka sudah sangat bergantung kepada sosok Pak Dhe.

prediksi kedua, beliau akan didaulat menjadi ketua umum Partai Golkar, mengapa? sebagai partai pemenang di koalisi indonesia maju, Golkar masih memerlukan lagi sosok yang kuat untuk mengontrol jalannya pemerintahan sesuai kurikulum Golkar. Dan Jokowi juga butuh Partai yang kuat untuk mengawal posisi tawar Gibran sebagai Wapres.

Prediksi ketiga, jika prediksi pertama & kedua tidak terjadi, bisa jadi Jokowi akan didaulat menjadi Ketua umum Partai Nasdem. loh kok bisa? Jangan lupa, hubungan Jokowi dan Pak Surya Paloh tetap baik meskipun seakan berbeda haluan di Pilpres kemarin. Nasdem sedang butuh sosok Protagonis untuk kembali berkecimpung di pemerintahan serta Jokowi tetap membutuhkan perahu untuk mengawal Gibran.

Pada akhirnya rakyat akan semakin dewasa bahwa dalam politik " Tidak ada kawan abadi & tidak ada musuh abadi. Yang abadi adalah Kepentingan".

terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline