Rata-rata, kulit kering bukanlah masalah kulit yang serius jika Anda merawatnya dengan cepat. Namun jika dibiarkan, akan memperburuk kondisi kulit. Merujuk pada MayoClinics, kulit kering dapat dikenali dari permukaan kulit yang terasa agresif, kering, sangat kencang setelah terkena air, mudah gatal, iritasi, mengelupas, terutama garis-garis halus dan kerutan yang membuat kulit tampak menua. Agar kulit tetap sehat, salah satu aspek utama yang harus dicoba oleh setiap pemilik kulit wajah kering adalah menjaganya agar tetap terhidrasi/lembab setiap saat.
Anda bisa menghidrasi secara alami dengan mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat atau dengan menggunakan skincare dengan komposisi yang mengandung pelembab. Namun, tidak semua pelembab memiliki bahan yang tepat untuk kulit kering.
Gliserin
Gliserin adalah salah satu bahan pelembab kulit paling universal dalam pelembab, pencuci muka, atau toner. Kegunaan gliserin adalah untuk melindungi kelembapan kulit, mengobati luka wajah dengan cepat, menghindari peradangan, hingga melindungi kulit dari iritasi.
Asam hialuronat
Padahal, asam hialuronat dapat dibuat oleh tubuh/tubuh kita secara alami. Namun, dengan bertambahnya usia dan berbagai faktor eksternal (luar) seperti polusi udara, gaya hidup dapat menghilangkan pembentukan senyawa ini. Saat ini, asam hialuronat sangat mudah ditemukan dalam perawatan kulit untuk kulit kering. Kegunaan senyawa ini adalah untuk melembabkan kulit, memperbaiki kulit akibat sinar matahari, dan mengencangkan kulit wajah.
Ceramide
Salah satu pemicu kulit kering adalah karena penghalang alami (sebum) dari kulit tidak bekerja dengan baik. Ada juga ceramide yang berfungsi melindungi kulit dari berbagai aspek eksternal yang dapat merusaknya. Tak hanya itu, manfaat lain dari ceramide adalah melembabkan kulit, menghindari jerawat, dan membuat wajah tampak lebih muda.