Lihat ke Halaman Asli

Mohamad IqbalFerliansyah

Mahasiswa FISIP UNSRI

Pesrpektif Paradigma Realisme terhadap Anjloknya Harga Tiket Pesawat Internasional

Diperbarui: 10 April 2020   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sudah umum sekarang dapat kita lihat kepanikan akan Virus Corona yang telah mendunia dikarenakan bahayanya virus ini, seperti yang dapat kita lihat bahwa sekarang sudah banyak negara yang terinfeksi Virus ini yang menyebar dari Negri asalnya yaitu tepatnya di China tepatnya di kota Wuhan. Pandemik ini sangat cepat menyebar keseluruh Negara lain di karenakan banyaknya orang yang mengadakan perjalanan mengitari China lalu terbawa ke Negri asalnya sepulang dari perjalanan. 

Pandemic ini sangatlah meresahkan Dunia dikarenakan sangat cepat penularannya, yang mengakibatkan kepanikan masal yang membuat Masyarakat Dunia menjadi resah. Dapat dilihat dari mulainya orang yang tidak mau pergi kemana-mana untuk menghindari Virus ini dan orang lebih memilih untuk diam dirumah, hal ini membuat beberapa perusahaan Pesawat Komersil menjadi merugi karena sepi akan penumpang. Oleh karena orang-orang segan untuk naik Pesawat, beberapa Perusahaan Pesawat komersil menurunkan tarif tiketnya untuk menarik Penumpang supaya mau terbang Bersama mereka agar tidak merugi. 

Dengan cara ini sebenarnya cukup efektif untuk menarik peminat untuk bepergian dengan maskapai mereka namun di sisi negative nya maskapai tidak mementingkan keselamatan Penumpang atas Virus corona. Dapat dilihat dari Paradigma Realisme bahwasanya mereka (maskapai pesawat) ingin memenuhi kepentingan mereka sendiri dengan cara menurunkan harga sehingga dapat menarik penumpang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan semata dan hal ini tergolong sesuatu yang dilakukan untuk mencapai kepentingan personal, dan juga paradigma Realisme ini berasaskan tindakan individualism dan lebih condong ke kepentingan individualis semata sehingga menciptakan suatu kepentingan untuk mencapai suatu hasil untuk kepuasan personal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline