Adam Smith was a radical and a revolutionary in his time
just as those of us who preach laissez faire are in our time. ---Milton Friedman (1978, 7)
Anda kenal Adam Smith ? bagi yang pernah belajar ilmu ekonomi, nama ini sudah tidak asing. Seorang ilmuwan yang dianggap sebagai bapak dari ilmu ekonomi modern, bahkan disebut atas mahakarya monumentalnya dalam buku the An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yang di publikasikan pada tahun 1776 sejarah ilmu ekonomi modern di mulai.
Buku dengan 1000 halaman lebih ini, bagi seorang ekonom merupakan buku wajib yang harus dibaca. Mungkin karya ini sama berartinya bagi seorang pejalan spiritual dapat di sejajarkan dengan karya monumentalnya Imam Al Ghazali yang berjudul Ihya' Ulumuddin.
Semula saya tidak pernah membaca secara detail buku yang telah berusia 240 tahun lebih ini, hanya saja saya beberapa kali membaca sejarah singkatnya dalam buku buku ekonomi, artikel ilmiah atau di majalah ekonomi.
Malas juga sebenarnya untuk membaca buku yang sudah sangat tua dan memiliki jumlah halaman seribu lembar lebih. Namun dengan sangat terpaksa saya harus membaca buku itu sebagai bagian penting dalam perjalanan inteletual saya.
Seorang dosen muda lulusan Jerman yang memaksa saya harus membaca buku tersebut, karena tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi untuk membuat Ressume dari Buku tersebut.
Dosen ini begitu istimewa bagi saya, karena tidak saja dia memiliki buku tersebut, bahkan dia juga pernah mengunjungi rumah kediaman Adam Smith hingga kampus tempat Adam Smith mengajar.
Banyak hal yang saya dapatkan dari dosen ini, meskipun harus diakui kadang-kadang memang omonganya yang terlalu terus terang mengusik perasaan yang paling dalam.