Lihat ke Halaman Asli

Teladan Wali Kota Danny dalam Memajukan Kota Makassar

Diperbarui: 4 November 2016   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan Indonesia ditengah krisis kepercayaan diri akibat maraknya kasus korupsi dan kinerja pemerintah daerah yang dinilai lambat oleh sebagian masyarakat sepertinya telah hidup kembali. Dalam beberapa tahun belakangan, telah muncul kepala-kepala daerah yang dinilai mempunyai kompetensi yang mumpuni untuk memimpin daerahnya.

Sebut saja nama-nama yang sering menjadi sorotan media seperti Tri Risma Maharani Wali Kota Surabaya, Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil Wali Kota Bandung, dan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah.

Namun nyatanya bukan hanya mereka kepala daerah yang dianggap kompeten dan berhasil memimpin daerahnya, nama Moh. Ramdhan Pomanto atau yang akrab disapa Danny Pomanto yakni Wali Kota Makassar nyatanya merupakan salah satu kepala daerah yang dapat dikatakan berhasil memimpin daerahnya.

Sejumlah gebrakan dengan program-program yang dilaksanakan Danny Pomanto berangsur-angsur membuat Kota Makassar menjadi lebih maju. Dengan visi untuk menjadika Makassar kota dunia, Danny Pomanto menargetkan Makassar untuk menjadi smart city.

Meskipun ingin menjadikan Makassar kota modern, namun Danny Pomanto tetap ingin penduduknya berbudaya dan tidak meninggalkan nilai-nilai keagamaan. Hal ini terbukti dengan programnya yang baru-baru ini dilaksanakan yaitu Gerakan Shalat Subuh Berjamaah di anjungan pantai Losari yang menjadi agenda rutin di Makassar.

Danny Pomanto yang memang juga berkomitmen untuk mewujudkan Makassar yang bersih dari korupsi telah menjalankan program-program yang berbasis teknologi yang sangat akuntabel. Danny Pomanto ingin menjadikan Makassar dan Sulsel sebagai percontohan dari e-planning, e-budgeter dan e-organizer. Hal ini perlu untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan tindak korupsi.

Pemkot Makassar sendiri telah menjalankan sistem online Musrenbang yang sudah berjalan dengan sangat baik dalam sistem penganggaran. Saat ini setiap kelurahan di Makassar juga sudah menuju penganggaran Rp1 miliar – Rp2 miliar. Dengan itu, diyakininya, kelurahan dengan lebih leluasa bisa menganggarkan keinginan masyarakat kelurahan tanpa harus merasa khawatir akan hilang di Musrenbang kota atau provinsi.

Akibat terobosan dan inovasi yang terus dilakukan oleh Danny Pomanto tersebut, baru-baru ini dalam gelaran Lokakarya yang diselenggarakan Yayasan Kota Kita bersama Internasional NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Danny Pomanto diundang sebagai salah satu pembicara.

Acara yang dikemas dalam bentuk workshop nasional mengangkat “Revitalisasi Praktik Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Musrenbang di Kota-kota Indonesia”. Danny Pomanto diundang karena sistem Musrenbang Online telah dijalankan di Makassar dan diharapkan dapat dicontoh oleh daerah-daerah lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline