Lihat ke Halaman Asli

Iqbal Anas

Teacher, Trainer, Writer and Content Creator

Benarkah Jokowi Calon PKS?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1394929469153209142

Nah ini menarik, teta-teki tentang pencapresan Jokowi terjawab sudah setelah mendapatkan restu dari Megawati, maka Jokowi secara resmi menjadi calon presiden 2014. "Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres , kata Jokowi.

Dan ini saya kutipkan beberapa komentar petinggi parpol terkait pencapresan Jokowi (Kompas).

Namun, tidak sedikit juga yang miris dengan pencapresan Jokowi ini bila dilihat dari sudut pandang warga DKI Jakarta khususnya. Harapan rakyat DKI dengan munculnya Jokowi sebagai Gubernur memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terbukti dengan terpilihnya Jokowi sebagai Gubernur DKI walaupun sebelumnya Jokowi belum pernah berkiprah di Jakarta. Harapan akan perubahan, harapan akan solusi-solusi terhadap kompleksnya permasalahan Ibukota, harapan akan tingkat kesejahteraan masyarakat Ibukota, dan masih banyak lagi harapan masyarakat kepada Jokowi. Apakah itu harus disia-siakan begitu saja?

Namun, ini akan sangat miris bagi masyarakat Jakarta karena Jokowi rela meninggalkan orang yang telah memilihnya demi mementingkan ambisi partai, "kata pengamat dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Jumat. Menurut dia, perkembangan politik ini akan membuat masyarakat Jakarta sedih dan kecewa.

Ini salah satu janji kampanye Jokowi sewaktu mau jadi Gubernur DKI Jakarta. "Saya diisukan bahwa tidak akan menuntaskan jabatan selama lima tahun kedepan, pada kesempatan ini saya menegaskan kembali bahwa saya komit untuk memperbaiki Jakarta dalam lima tahun ini bersama Basuki Purnama "

13949303321853688605

Hendri Satrio Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina menilai, pencapresan Jokowi di satu sisi akan menjadi blunder bagi PDIP dan dirinya sendiri. Dengan pencapresan itu sebagian publik akan menilai dirinya haus kekuasaan dengan lebih mementingkan diri sendiri atau partainya dibandingkan publik yang dulu mendaulatnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kerjaannya belum terbukti. Menjabat sebagai presiden belum tentu juga bisa membuat Indonesia lebih baik," cecar Hendri. (sumber:http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/03/15/n2ghar-pencapresan-jokowi-blunder-bagi-pdi-perjuangan)

Dari masyarakat DKI Jakarta juga mendapatkan tanggapan serupa. Korban Penggusuran sebut Jokowi terlalu berambisi jadi Presiden. (sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/03/15/n2gk71-korban-penggusuran-sebut-jokowi-terlalu-berambisi-jadi-presiden)

Salah seorang warga Jakarta Warlan menilai, Jokowi sudah mulai ingkar terhadap janji-janjinya. "Persoalan yang Jakarta sangat banyak, mulai dari banjir Jokowi belum bisa menyelesaikan, macet juga," ujar Warlan.

Hal yang sama juga disampaikan Rastono (39 tahun), dia menganggap pecalonan Jokowi sebagai calon presiden dinilai terburu dan syarat dengan kepentingan politik. Padahal Jokowi sendiri memimpin Jakarta tidak ada dua tahun. "Waktu dua tahun itu sangat singkat untuk memperbaiki masalah-masalah di DKI," kata Rastono.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline