Lihat ke Halaman Asli

Hakikat Manusia dalam Filsafat Manusia

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam perkuliahan, terdapat mata kuliah filsafat manusia. Mengapa mempelajari filsafat manusia?, batasan batasanya bagaimana? Konsep filsafat manusianya bagaimana? Lalu bagaimana hubungan filsafat manusia dengan psikologi?. Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu sering diajukan didalam forum perkuliahan, bahkan didiskusi-diskusi umum.


Buat apa mempelajari filsafat manusia?, mungkin pertanaan seperti itu yang dilontarkan oleh orang awam, mungkin juga mahasiswa yang mempelajari filsafat itu sendiri. Padahal mempelajari filsafat manusia memiliki manfaat tersendiri dan dapat memahami hakikat manusia. Lalu apa sih hakikat manusia itu?. Hakikat adalah inti. Atau sesuatu yang sebenar-benarnya tentang sesuatu. Jika membicarakan hakikat manusia, berarti mencari kebenaran atau inti dari manusia. Dapat menjawab beberapa pesoalan tentang siapa manusia itu?, buat apa diciptakan manusia?. Bagaimana memahami gejala manusia? Bagaimana memperlakukan manusia satu dengan yang lainya?.


Memahami filsafat sangatlah luas pembahasanya. Karena filsafat adalah induk dari suatu ilmu pengetahuan. Lalu bagaimana batasan-batasan filsafat manusia bagaimana?. Sejauh bisa difikirkan  dan memungkinkan untuk dipikirkan secara rasioanal. Aspek-aspek, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang bersifat metaisis, spiritual dan universal dari manusia yang tidak bisa diukur melalui metode keilmuwan dapat menjadi bahan erpenting dalam filsafat manusia. Hal-hal tersebut hendaknya perlu dipahami, difikirkan dan diungkap maknanya dalam filsafat manusia.


Konsep adalah suatu susunan yang akan membentuk sesuatu yang dituju. Dalam mempelajari filsafat manusia, diharapkan dalam proses selanjutnya dapat memahami siapa manusia dan hakekat manusia serta dapat memahami hubungan antara filsafat manusia dengan ilmu lainya.


Salah satu hubungan antara filsafat manusia dengan psikologi adalah memahami gejala-gejala jiwa yang telah di observasi melalui teknik observasi filsafat manusia. Seperti pendekatan-pendekatan melalui behavioristik, psikoanalitik dan seterusnya. Berbagai pendekatan tersebut menyoroti aspek – aspek tertentu dari manusia seperti apek emosi, kognitif dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline