Lihat ke Halaman Asli

Menhan Russia Membantah Tuduhan Kelompok Separatis Ukraina: Kami Memberikan Logistik yang Cukup

Diperbarui: 23 Februari 2023   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Al-Jazeera

MOSCOW - Pemimpin grup tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengumumkan bahwa puluhan pejuangnya telah dibantai karena kelaparan yang disebutnya sebagai pengkhianatan dari pihak kementerian pertahanan Rusia. Para pejuang dikatakan tewas setelah kekurangan amunisi dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina.

Dalam konferensi pers di markas besar Wagner, Prigozhin menyebut para pejuangnya "korban pengkhianatan" dan menuduh bahwa kementerian pertahanan sengaja membuat mereka kelaparan untuk menghancurkan kelompok tentara bayaran.

"Kami telah memperingatkan kementerian pertahanan berkali-kali tentang kekurangan persediaan makanan dan amunisi," kata Prigozhin. "Tetapi mereka mengabaikannya dan membiarkan para pejuang kami kelaparan di medan perang. Ini adalah tindakan pengkhianatan yang terang-terangan,"Ujar prigozhin

Prigozhin juga mengancam akan membalas dendam atas kematian pejuang Wagner. "Kami tidak akan membiarkan tindakan kejam ini tanpa hukuman," ucap kelompok separatis ukraina

"Kami akan membalas dendam pada mereka yang bertanggung jawab atas kematian para pejuang kami, " Tutur Prigozhin

Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia membantah tuduhan Prigozhin. 

"Mereka mengatakan bahwa mereka telah menyediakan persediaan makanan dan amunisi yang cukup untuk Wagner dan menyebut tuduhan itu sebagai "hoax propaganda"Ucap juru bicara Menhan Russia

"Kami mengecam keras tuduhan Prigozhin yang tidak berdasar ini," ucap juru bicara kementerian pertahanan Rusia.

 "Kami telah memberikan persediaan makanan dan amunisi yang cukup untuk Wagner, dan tuduhan ini hanyalah propaganda palsu yang bertujuan untuk mencoreng nama baik kami,"Tutur juru bicara Menhan Russia

Perang di Ukraina Timur telah berlangsung sejak 2014, ketika Rusia menyerap Semenanjung Crimea dari Ukraina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline