Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Komunis Sekaligus Antek Amerika?

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi memang fenomenal: ia komunis, sekaligus antek Amerika. Hoahaha.

Itulah yang diyakini tetangga-tetangga saya sekampung. Kalangan akar rumput, bahkan yang orang sekolahan sekalipun, sangat sedikit yang paham background konfigurasi politik dunia ketika peristiwa 1965-1966 terjadi. Ya jelas, itu kan konsumsi kelas menengah. Jadi ya nggak bakal masuk ke logika mereka bahwa "Amerika" dan "komunis" itu bagaikan saya dan Alyssa Soebandono: mustahil bersatu.

Tidak cuma sekitaran 1965, kalian juga tau itu. Sebab bahkan sepanjang Perang Dingin yang panas itu, Amerika menjadikan komunis sebagai lawan utamanya. Dan sudah banyak kajian sejarah yang membuktikan, bahwa tragedi 1965 di Indonesia, pembantaian lebih dari setengah juta manusia berikut setumpuk pemalsuan sejarah yang melatarbelakanginya, semua itu didesain oleh Amerika untuk menciptakan trauma mendalam dan berkepanjangan pada rakyat Indonesia atas komunisme.

Dari sini kita jadi sadar, bahwa beragam kampanye hitam atas Jokowi itu bukan sekadar bentuk serangan hook-hook mematikan ke ulu hati lawan Prabowo. Jauh di atas itu, ia adalah pembodohan terstruktur yang begitu dahsyat dan brutal, yang melemparkan kecerdasan masyarakat kita hingga mundur 100 tahun ke belakang.

Selamat menikmati tontonan ini. Menjadi bodoh itu kadang memang membuat hati lebih tenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline