Lihat ke Halaman Asli

Iqbal Abdul

Pelajar/Petani

Pandanganku di Peluk Senyuman Mu

Diperbarui: 12 Februari 2023   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu tak terobati bagi mereka yang sedang jatuh hati pada pesona dan pandangan yang pertama

Rindu tidak bisa memendung air mata yang sedang menetas di pelipis mata

Karena bahasa hati yang sedang bersedih adalah air mata yang menetes deras

Apakah itu tanda atau sebuah hukum alam yang mau berjalan dengan syair syahdu oleh seorang pujangga

Lalu aku tak mengerti kenapa patah hati dan senyum selalu bertabur menjadi keluh kesah yang panjang cerita senyum bayang wajahnya

Hingga sederhana dari kata hati selalu menetes kan air mata yang tak berguna untuk menghapus goresan rindu yang mendalam

Pandangan ku hanya sebatas kasih sayang belum bisa mengikat mu seutuhnya menjadi kekasih

Senyuman mu adalah cobaan terbesar yang sedang aku perangi menjadi sebuah eskalator yang berlana di tepi tebing yang membawa selamat atau membawa maut

Mungkin aku tak pandai merayu mu dengan hal yang tajam melawan takdir

Adakalanya aku sedang bersemi dalam kebaikan dengan tenaga yang sedang aku perjuangkan agar bisa memberikan ruang ternyaman




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline