Lihat ke Halaman Asli

Iqbal

Guru

Belajar dan Bermain, Mungkinkah?

Diperbarui: 3 November 2024   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar dan Bermain. Kadang dua kata itu dianggap bertentangan. Tak jarang dua kata itu diberi makna skeptis. Bermain mengganggu belajar sebaliknya belajar mengganggu rasa senang bermain anak. Tampaknya kita sudah terlalu lama dijejali definisi yang kurang tepat tentang belajar. Padahal, kalau kita mau menilik lebih jauh, bahwa belajar dan bermain memiliki konotasi positif, maknanya bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain dengan pengertian bahwa belajar itu menyenangkan. Belajar selama ini dianggap baik dan efektif, jika siswa datang, duduk dengan tenang, diam, mencatat materi pelajaran sembari menunggu jam pulang sekolah. Sementara itu, guru memasang muka serius dan seram, siswa mendengarkan dengan seksama semua petuah dan pengajaran dari guru, tanpa ada kesempatan untuk bertanya dan memberikan respon pada saat pembelajaran berlangsung. 

Pembelajaran yang kaku dan cenderung menekan membuat kreatifitas siswa hilang dan bahkan tidak berkembang. Menurut Seto Mulyadi mantan ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak mengutarakan, bahwa kurikulum pendidikan dasar di Indonesia cukup membebani dan membatasi kreatifitas anak. Padahal kreatifitas menjadikan anak dapat mengaktualisasikan dirinya. Anak berani berekspresi sehingga memantik fungsi otak anak dapat berjalan maksimal tatkala anak diberikan kesempatan untuk unjuk kemampuan dan berimajinasi.

Sekolah yang asik adalah sekolah yang kegiatan pembelajaran tidak kaku dan monoton. Sekolah yang memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat aktif dalam setiap proses pembelajaran.  tanpa memunculkan rasa keingintahuan anak (child curiosity) dalam pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya transfer of knowledge tetapi lebih komprehensif yaitu suatu proses bagaimana menanamkan konsep, mampu mengaplikasikan konsep sampai pada penguasaan pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline