Lihat ke Halaman Asli

TPA Manggar Galakkan Program Pemilahan Sampah di TPSK

Diperbarui: 18 Februari 2023   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sudah beroperasi sejak 13 Januari 2012 hingga saat ini. Setiap harinya mampu menampung banyak yang berasal dari rumah tangga yang dibawa ke Tempat Penampungan Sementara, lalu berakhir di TPA Sabtu (28/1/2022). Tempat tersebut diproyeksikan sebagai tempat pemilahan sekaligus diproyeksikan sebagai pengolahan dengan sistem sanitary landfill.

"TPA Manggar ini mampu menampung 350 hingga 400 ton sampah setiap harinya baik dari sisa konsumsi makanan atau sampah lain. Agar bisa maksimal, sampah yang jadi bahan baku harus terlebih dahulu telah terpilah," ungkap Umam, Anggota UPTD TPA Manggar. Pemusnahan sampah dilaksanakan dengan penimbunan berbasis sanitary landfill sehingga tidak akan menumpuk dan menimbulkan over kapasitas. 

Selain itu, membuat area TPA tidak mudah penuh yang berdampak pada lingkungan khususnya kesehatan bagi masyarakat sekitar dan petugas. Sebagaimana yang telah dianjurkan oleh pemerintah dan diimplementasikan secara optimal. Sosialisasi pemilahan sampah telah dilakukan oleh petugas UPTD kepada masyarakat.

Dokpri

Pemilahan sampah tidak dipusatkan di TPA, namun diolah sejak di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di tingkat kecamatan. "Pengolahan sampah tingkat kecamatan juga diterapkan di Kota Balikpapan. Jadi, tidak langsung dikirim ke TPA, "Terang Iswandi. Di samping menggalakan pemilahan sampah di tiap kecamatan, juga memiliki beberapa program yang dirasa mampu mengurangi sampah. Seperti pengurangan kemasan obat tanpa plastik, pengurangan kemasan plastik sekali pakai, sekaligus botol plastik sebagai alat pembayaran untuk bus sekolah. Masyarakat sekitar menyambut secara antusias keberadaan TPA yang memiliki fasilitas lengkap, ramah anak, sekaligus sebagai salah satu tempat edu wisata.

Terdapat pondokan yang telah dipersiapkan petugas untuk kunjungan wisatawan yang berada di dalam kawasan TPA Manggar. Tidak hanya itu, ada pula kompor yang berbahan bakar gas methane yang berasal dari pengolahan sampah. Tujuannya untuk memasak dan mengurangi emisi gas. Makanan yang dimasak akan tetap aman untuk dikonsumsi. "Masyarakat merasa sangat senang untuk datang dan berkunjung ke TPA Manggar, sebab diubah menjadi kawasan yang tidak lagi dicap kotor. Inovasi yang selalu dilakukan berdampak pada perekonomian warga sekitar, "Jelas Anggi, Warga Sekitar TPA Manggar."

Kerjasama juga senantiasa terjalin dengan baik antara TPA Manggar Balikpapan dengan Pertamina Hulu Mahakam untuk memanfaatkan gas metana yang akan didistribusikan kepada masyarakat sebagai bahan bakar alternatif. Hal tersebut berguna untuk pemenuhan kebutuhan primer sehari-hari. Sehingga, menjadi TPA percontohan layanan pengelolaan sampah yang sangat berdampak. "Harapannya, masyarakat sadar akan pentingnya memilah sampah dan membuang di tempat dan program yang dijalankan juga berkelanjutan", tandas Anwar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline