Agama bisa berkontribusi dalam perdamaian dan harmoni di Indonesia. Pada dasarnya, setiap agama mengajarkan kebaikan, kebaikan yang bersumber dari hal yang damai, berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan alam, serta dengan saudara yang berbeda keyakinan. Indonesia yang terdiri berbagai ras, suku dan agama. Keberagaman yang telah berlangsung dari ribuan tahun lalu dengan datangnya orang-orang dari berbagai belahan dunia ke Nusantara. Sekaligus penyebaran agama juga berlangsung, hingga terjadi perubahan kepercayaan dari Animisme dan Dinamisme menjadi agama-agama, seperti Hindu, Budha, Islam maupun Kristen.
Penduduk Bali mayoritas adalah beragama Hindu. Agama Hindu yang dijalankan di Bali lebih
nampak sebagai agama budaya, karena hampir setiap pelaksanaan ibadahnya tidak lepas dari tradisi-tradisi warisan masa lalu. "Tiada Tari Tanpa Upacara di Bali", kata yang tepat untuk menggambarkan ciri khas Hindu yang berkembang di Bali. Tujuan dari pelaksanaan berbagai
upacara Yadnya di Bali adalah wujud rasa syukur dan berdamai dengan alam. Karena masyarakat Bali sendiri sangat dekat dengan alam, sehingga berbagai sarana upacara yang dilaksanakan bersumber dari alam dan kembali ke alam.
Kepercayaan yang berkembang di Bali adalah salah satu bentuk perpaduan unik, karena pada
awalnya agama Hindu ini disebarkan pendeta Hindu dari tanah Jawa, yang membawa tradisi Jawa, hampir bersamaan dengan masuknya agama Budha ke Bali. Masuknya agama Hindu ini
tidak diterima begitu saja, tapi dipadukan dengan tradisi asli masyarakat Bali, adanya pengaruh budaya Tionghoa juga dapat dirasakan hingga sekarang. Ketika itu beberapa kampung Bugis yang beragama Islam telah berkembang di berbagai wilayah pesisir Bali yang hidup damai dengan masyarakat Hindu Bali yang dominan. Belakangan misionaris yang menyebarkan agama Kristen hingga sekarang, juga memasukan unsur tradisi dalam pelaksanaan ibadahnya. Berbagai agama yang masuk ke Bali, tidak ditelan begitu saja, tapi tetap menjaga tradisi leluhur, sehingga antara pemeluk agama yang satu dengan lainnya dapat berjalan beriringan. Bali dapat menjadi tempat bagi kawan-kawan yang berasal dari berbagai daerah maupun belahan dunia untuk belajar lebih dalam tentang perdamaian. Hingga dibuat monumen Gong Perdamaian yang menjadi simbol perdamaian dunia. Kehidupan masyarakat Bali dari masa Bali Kuno hingga Bali Modern telah berubah drastis, sehingga memberikan sinergi dalam perbedaan agama dan tradisi. Sangat penting sekali bagi masyarakat Bali yang kini majemuk, untuk menyelaraskan antara tradisi lokal dengan visi global.
Keinginan untuk menciptakan perdamaian dunia, telah dimulai anak-anak muda dari berbagai latar belakang suku dan agama di Bali menyelenggarakan kegiatan sosial baik sumbangan ke panti asuhan Kristen, buka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu, hingga bakti sosial di berbagai Pura di Bali, serta kegiatan lintas agama lainnya. Bila ingin belajar tentang perdamaian yang mendalam, Bali adalah salah satu barometer di Indonesia.
Penulis : I Putu Karmana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H