Lihat ke Halaman Asli

Anne Julinda

Menulis, menghidupkan jiwa yang mati

Kusembunyikan Luka, namun Perihnya Tercium Malaikat

Diperbarui: 22 Juli 2020   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini bulan bersinar genit sekali

Cahayanya meliuk liuk diantara pohon-pohon

Seperti seorang penari menari tari Legong Keraton

Menggoda hati yang sedang mati suri

Membangunkan jiwa jiwa yang setengah mati rasa

Ada ribuan luka kusembunyikan rapatrapat

Namun perihnya tercium malaikat

Secangkir kopi wanginya tak mampu menutupi aroma luka

Percuma waktu mencoba mengobatinya

Setiap kali sebait puisi selesai dibaca, satu luka kembali menganga

Dan si pembuat luka tidur tanpa rasa bersalah 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline