Lihat ke Halaman Asli

Banjir dan Resapan Air

Diperbarui: 19 April 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

*BANJIR DAN RESAPAN AIR*. 

Gerak Fase 4 Cegah Banjir Demak. YWBS IKA UNDIP

      Dahulu, jarang terjadi banjir besar di banyak tempat. Hal ini karena tanah terbuka luas, sehingga air hujan, kecil atau besar akan diserap tanah hingga ratusan meter ke bawah tanah. Air artetis air sumur adlh gambaran air yang diserap dan ditahan tanah. 

       Ketika banyak tanah kosong sumber resapan air sekarang tertutup rumah, kampung, perumahan dll, mk fungsi resapan alami, berkurang banyak. Ketika hujan yg deras terjadi, mk air terbuang spontan bersama ke daerah bawah sehingga banjir terjadi. 

    Kita tidak bisa mengulang pada kondisi dahulu. Maka yg bisa kita lakukan adalah bagaimana mengobati shg peningkatan fungsi resapan agar meningkat seperti dahulu.

      Ada bbrp cara peningkatan resapan, antara lain membuat biopori.. Biopori diameter 20 cm, sedalam 50 cm membuat resapan dari 314 cm2 jadi 3.000 an cm2. atau 10 kali lipat lebih. Kami mencoba membuat solusi lbh baik dengan konsep kami, *EMBUNG RESAPAN MINI*. yaitu lubang sumur resapan dng diameter lubang 80 cm dengan area resapan 50 cm dalam, ditambah lubang resapan tambahan sebanyak 4 buah ptalon berlubang 50 cm dan area embung (penyimpanan) air diameter 80 cm tinggi 50 cm untuk siram sekitar dan kolam ikan wader. Area yg diperlukan cuma 1 m2. Dan bila ditutup, mk tidak ada pengurangan lahan. 

     Bila setiap 100 meter tanah diberi EMBUNG RESAPAN MINI INI, mk dlm hujan yang deras 3 jam, air bisa disimpan dan diserap tanah. 

     Konsep ini pernah kami buat 100 an di Semarang. Bila ini dikenalkan di area hujan Demak, Jakarta dll, mk resiko banjir bisa dikurang signifikan. Kesuburan area tanah asal bisa ditingkatkan.

       Dari dasar itu, mk dalam bakti Demak fase 4, akan kami buat pilot *EMBUNG RESAPAN MINI* Di area tangkapan hujan Demak. Tujuan dari ini adl untuk jadi pilot agar bisa jadi masukkan kebijakan pemda Demak dan umumnya pemda manapun untuk bisa mengembangkan konsep pembangunan ini untuk daerahnya agar subur dan mengurangi resiko hujan. 

    Biaya yg diperlukan juga murah. Hanya dibutuhkan 2 buis beton diameter dalam 80 cm dan penutup buis, serta 1 lonjor pralon 3 inci. Material sekitar 550 ribu dan biaya gali dan pasang 250 ribu. Bahkan bila keluarga bisa sukareka menggali, mk bisa dihemat lagi.. Atau bila bea pasang diberikan keluarga penggali, mk manfaat yg besar baginya. 

   

Budi Laksono.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline