Hanya diam.
Bagaimana mungkin setetes embun berbicara di hadapan lautan?
Bagaimana mungkin selembar daun berbicara di hadapan rimba raya?
Bagaimana mungkin sebutir debu berbicara di hadapan padang sahara?
Bagaimana mungkin nyala lilin berbicara di hadapan matahari?
Abah, nyuwun duko. Nyuwun pangestu. Sembah nuwun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H