Hubungan Istimewa Antara Raden Ajeng Kartini Dan Orang Tionghoa
Kisah Yang Jarang Diungkapkan.
......
Dalam surat"nya, yang membahas tentang orang Tionghoa, antara lain diutarakan hal sebagai berikut:
R.A. Kartini menyesal karena tidak memiliki teman perempuan Tionghoa ("Ik heb steeds vaerlangd naar een Chineesch vriendinnetje!").
Ia juga pernah menguraikan kunjungannya ke sebuah taman milik orang Tionghoa kaya di Semarang yang dipenuhi seni dan syair....
Tapi kemudian, dia mengkritisinya dengan ungkapan yang cukup mengejutkan, begini katanya , "namun sayangnya kehadiran dua buah patung Eropa di sana merusak keselarasannya".
......
Pada bulan Oktober 1902 (ketika berusia 23 tahun) Kartini pernah mengalami sakit keras, semua dokter yang datang tak dapat menyembuhkannya... ketika sudah dianggap tak akan tertolong lagi, dia dianjurkan oleh seorang Tionghoa untuk meminum abu keramat yang berasal dari Klenteng (Toapekong San Tik Kong) di Welahan. Kartini meminumnya dan betul saja.... Ia sembuh.
"Wat de mecijnen van gestindierde menschen niet vermochten deed "kwakzaiverij" Ujar Kartini.