Lihat ke Halaman Asli

Tafakur Sepertiga Malam Ramadhan

Diperbarui: 6 April 2024   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi 

Hargailah bulan ramadhan yang kita jalani saat ini. Ribuan bulan Ramadhan telah datang dan pergi sepanjang sejarah; Akan ada ribuan dan ribuan bulan Ramadhan di mana kita tidak akan berada di bulan itu...

Kita telah diberi kesempatan untuk memiliki 20, 30, 50, 60 bulan Ramadhan dari masa balligh hingga akhir hidup kita di antara seluruh kumpulan Ramadhan yang ada dalam sejarah ini; Maka, mari kita hargai hal ini. 

 "Jika ibadah hanya karena Ramadhan, sungguh ia telah pergi berlalu. Tapi jika semua karena Allah, tak akan ada yang berubah meski Ramadhan telah pergi."

Ramadhan telah pergi.Tapi kita tetap di sini, di ruang kosong jiwa tanpa makna.Entahlah, apakah kita sedih atau bahagia saat Ramadhan pergi.Yang jelas, yang kita rasa hanya satu,kita masih terlalu rapuh untuk menjadi sebaik-baik hamba. 

Ramadhan telah pergi, semoga meninggalkan jejak istiqomah pada diri kita, untuk terus mengorbit dalam kebaikan. Tetaplah ta'at meski Ramadhan telah usai. Tetaplah tsabat dalam iman Islam hingga akhir usia.

Di penghujung malam doa lirih itu terpanjat. 

 "Yaa Rabb, jadikan dunia cukup di tanganku.

Jangan sampai ia memenuhi ruang hati hingga tiada tempat untuk menetapnya iman." Di tafakur sepertiga malam, segala doa terpanjat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline